REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Siksa neraka merupakan tempat setiap makhluk yang mempunyai dosa selama di dunia. Ada banyak gambaran tentang siksa neraka dari yang paling ringan hingga berat. Namun apakah siksa neraka kekal?
Ahli tafsir al-Quran, Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Kehidupan Setelah Kematian Surga yang Dijanjikan Al-Quran" mengatakan orang beriman meyakini dengan sifat Allah yang Maha Pengasih dan Rahmat-Nya yang sangat luas. Karena itu siksa neraka tidak akan kekal.
Prof Quraish mengungkapkan beberapa pendapat tentang masalah tersebut. Filsuf Muslim, Ibnu Sina mengatakan ganjaran dan surga kekal, sejalan dengan kekelan jiwa. Namun siksa neraka sifatnya sementara hingga dosa-dosanya bersih. Filsuf asal Pakistan, Muhammad Iqbal mempunyai pendapat serupa.
Menurut Iqbal Islam tidak mengenal kutukan abadi melainkan waktu yang lama. Hal tersebut ia memaknainya tentang kekelahan di dalam ayat-ayat al-Quran bahwa itu berkaitan dengan waktu bukan kutukan atau siksaan abadi.
Prof Quraish menambahkan beberapa ulama merujuk pada firman-Nya dalam hadis qudsi, "Rahmat-Ku mengalahkan Amarah-Ku". Rahmat Allah tercermin dalam bentuk surga. Adapun Amarah Allah tercermin dalam bentuk neraka. Maka dari Rahmat Allah akan mengalahkan Amarah Allah. Dengan begitu siksa neraka tidak akan abadi tetapi berkaitan dengan waktu siksaan itu.
Prof Quraish mengatakan dalam beberapa ayat al-Quran berisi tentang siksa neraka dan ancaman kekelan. Namun dalam beberapa ayat lain disebutkan bagaimana Allah menyelamatkan seseorang dari neraka sebab syahadat yang pernah diucapkannya.
Rasulullah Saw pun menegaskan tentang seseorang akan diangkat dari neraka hanya dengan mengakui Allah sebagai Tuhan. Rasulullah bersabda, "Akan keluar dari neraka siapa yang berkata (meyakini bahwa) tidak ada tuhan selain Allah, dan terdapat di dalam jiwanya sedikit kebajikan walau seberat biji gandum, sesudahnya akan keluar dari neraka siapa yang berkata (meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan terdapat dan terdapat di dalam jiwanya sedikit kebajikan walaupun seberat biji gandum" (HR Bukhari melalui Anas bin Malik).
Prof Quraish menuturkan Syurganya Allah lebih luas berkali-kalipat daripada neraka. Hal tersebur berdasarkan sabda Rasulullah yang menceritakan tentang orang terakhir yang keluar dari neraka. Allah menyuruhnya masuk surga. Namun orang tersebut terbayang bahwa syurga akan penuh lalu menyeru kepada Allah. Allah kemudian kembali memintanya masuk ke syurga dan mengatakan bahwa syurga 10 kali lipat lebih luas dari dunia.
Dengan begitu maka keyakinan orang beriman tentang Allah Maha Pengasih dan Rahmat-Nya yang Maha Luas sangat masuk akal Allah menyelematkan manusia dari siksa neraka asalkan mengakui Allah sebagai Tuhan sebagimana sabda Rasulullah di atas.