Jumat 02 Feb 2024 21:03 WIB

12 Keistimewaan Hari Jumat

Hari Jumat adalah hari penciptaan seluruh makhluk.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Anwar Ibrahim saat mengisi Khutbah Jumat di salah satu Masjid di New York. Usai sholat, Anwar Ibrahim memimpin prosesi warga di sana jadi mualaf.
Foto: Malay Mail
Anwar Ibrahim saat mengisi Khutbah Jumat di salah satu Masjid di New York. Usai sholat, Anwar Ibrahim memimpin prosesi warga di sana jadi mualaf.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Mengapa hari jumat menjadi hari yang Istimewah bagi umat Islam? Karena hari Jumat adalah hari penciptaan seluruh makhluk, hari penciptaan Nabi Adam as, dan hari berkumpulnya umat Islam di tempat ibadah. Rasulullah saw mengatakan, bahwa hari Jumat merupakan hari raya bagi umat Islam. 

Karena hari Jumat adalah hari raya bagi umat Islam, maka pada hari ini kita dilarang untuk berpuasa tanpa adanya sebab tertentu. Rasulullah saw bersabda, “Janganlah ada di antara kamu yang berpuasa pada hari Jumat kecuali jika dia berpuasa pada hari-hari sebelumnya atau sesudahnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga

Dikutip dari buku “Panduan Amalan Hari Jumat” oleh Mahmudin, berikut ini 12 keutamaan dan keistimewaan hari jumat.

1. Hari yang paling utama di sisi Allah.

Jumat adalah sayyidul ayyam (penghulu hari), hari yang paling utama dari semua hari. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 

2. Hari yang bersinar

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash-Shid-diq ra., bahwa Nabi saw. bersabda: "Tidak ada hari dan malam di sisi Allah yang membandingi malam yang bercahaya dan hari yang bersinar." (HR. Ibnu Asakir).

Al-Munawi berkata, "Mensifatinya dengan al-Gharra' (bercahaya) dikarenakan banyaknya malaikat yang ada di sana, sedangkan mereka adalah cahaya-cahaya dengan khususinya dan dengan penampakan yang khusus, serta mensifatinya dengan al-Azhar karena hari itu menerangi pemiliknya di kala mereka berjalan dengan cahanya pada hari kiamat.

3. Hari terbaik yang disinari matahari.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ”Sebaik-baik hari yang matahari terbit di dalamnya adalah hari Jumat." (HR. Malik, Mu-slim, Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

4. Hari yang menjadi saksi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hari yang dijanjikan adalah hari kiamat, hari yang disaksikan adalah hari Arafah, dan hari yang menjadi saksi adalah hari Jumat." (HR. At-Tirmidzi dan Baihaqi).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ia adalah hari yang disaksikan para malaikat. Dari Abu Darda bahwasanya Rasulullah bersabda: "Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku di hari Jumat. Sesungguhnya ia adalah hari yang disaksikan, yang para malaikat menyaksikannya." (HR. Ibnu Majah).

5. Yaumul Mazid

Hari Jumat adalah yaumul mazid, yaitu hari saat Allah bertajalli (menampakkan diri) kepada kaum mukminin di surga nanti.

6. Hari yang berlimpah ampunan

Diriwayatkan dari Anas ra, bahwa Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala tidak membiarkan seorang muslim pun pada hari Jumat yang tidak diampuni dosanya.” (HR. Ibnu 'Adiy dan Ath-Thabrani).

Al-Munawi dalam Faidhul Qadir menerangkan, "Demikian itu karena ia adalah hari di mana Allah menetapkan di antara para hamba-Nya, lalu Dia membedakan antara kekasih-kekasih-Nya dan musuh-musuh-Nya. la adalah hari di mana Allah menyeru mereka untuk mengunjungi-Nya di surga Adn. Hari di mana Allah melimpahkan kebesaran rahmat-Nya yang tidak terdapatkan pada hari yang selainnya. Dari itulah ia menjadi hari pengampunan,” 

7. Hari di mana banyak para hamba Allah yang dibebaskan dari siksa neraka

Diriwayatkan dari Anas ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta' ala pada setiap hari Jumat punya enam ratus ribu orang yang dibebaskan dari neraka. Mereka semua adalah orang yang telah ditetapkan masuk neraka." (HR. Abu Ya'la).

Diriwayatkan dari Anas ra., bahwa Nabi saw. bersabda, “Malam Jumat dan hari Jumat mempunyai dua puluh empat jam. Pada setiap jamnya dari itu Allah Ta' ala mempunyai enam ratus, dari-nya (enam ratus) terdapat seratus ribu orang yang dibebaskan dari nereka. Setiap mereka telah ditetapkan masuk neraka." (HR. Al-Khalili).

8. Orang yang meninggal pada hari Jumat akan diselamatkan dari fitnah kubur dan siksanya.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Tidak ada seorang muslim yang mati pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah Ta'ala akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Al-Munawi menjelaskan, "Karena orang yang meninggal pada hari Jumat atau malamnya telah tersingkap tabir darinya. Sebab, pada hari itu neraka Jahanam tidak dinyalakan, ditutup pintu-pintunya dan penguasa neraka tidak sedang beraktivitas sebagaimana pada hari-hari lainnya.

Jika seorang hamba dicabut ruhnya pada hari itu, maka itu merupakan bukti keberuntungannya dan kebaikan tempat akhirnya. Juga karena hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat, yang Allah membedakan antara kekasih-kekasih-Nya dan musuh-musuh-Nya. Hari di mana para kekasih Allah diseru untuk mengunjungi-Nya di surga Adn. Tidaklah seorang mukmin dicabut ruhnya pada hari itu yang terlimpahkan padanya besarnya rahmat yang tiada terhitung, kecuali Allah menuliskan untuknya keberuntungan dan kemuliaan. Karena itulah ia terjaga dari fitnah kubur."

9. Pada hari Jumat terdapat saat yang mustajabah.

Maksudnya Jumat adalah hari diperkenankannya doa. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat di mana Allah swt berkenan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang beriman.

Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya pada hari Jumat itu terdapat saat yang tidak mendapatkannya seorang hamba muslim, sedang ia berdiri shalat meminta suatu kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memberi apa yang dimintanya." (HR. Malik, Ahmad, Muslim, Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Mengenai kapan datangnya waktu yang mustajabah ini, terdapat beberapa riwayat hadis yang berbeda. Rasulullah saw sendiri pernah menjelaskan tentang waktu dan saat itu, kemudian Beliau bersabda: "Sungguh aku telah diberi tahu tentang saat pada hari Jumat, kemudian aku dilupakan sebagaimana aku melupakan lailatul qadar.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim dan Baihaqi).

10. Amal kebajikan orang yang masih hidup diperlihatkan setiap hari Jumat kepada kerabatnya yang telah wafat

Sesungguhnya amal-amal kita yang masih hidup ini, baik itu amal baik atau amal buruk, akan diperlihatkan kepada saudara-saudara kita dan para pendahulu kita yang telah meninggal. Mereka dapat melihat baik buruknya perbuatan kita. Rasulullah saw bersabda:

"Janganlah kalian mempermalukan orang-orang yang telah meninggal dari kalian dengan kejelekan amal-amal kalian. Sesungguhnya ia ditampakkan kepada kekasih-kekasih-mu dari ahli kubur." (HR. Daelami).

11. Api neraka tidak menyala pada hari Jumat.

Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya neraka Jahanam dinyalakan kecuali pada hari Jumat." (HR. Abu Daud).

Sebagian ulama mengatakan, "Secara lahir yang dikehendaki dari itu adalah bahwa nereka Jahanam menyala di dunia dan bahwa ia dinyalakan pada setiap harinya kecuali hari Jumat. Adapun pada hari kiamat maka tidak diringankan siksanya dari para penghuninya dalam sehari pun."

Karena itulah dalam hadis yang lain disebutkan bahwa mengerjakan shalat pada saat tengah hari (waktu istimewa) itu dilarang dan hukumnya makruh tahrim kecuali pada hari Jumat.

12.  Antara dua Jumat menjadi pelebur atas dosa-dosa dan kesalahan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Shalat lima waktu, Jumat yang satu pada Jumat yang berikutnya, Ramadhan yang satu pada Ramadhan yang lainnya merupakan penghapus atas apa (dosa dan kesalahan) yang ada di antaranya selagi menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi dan Nasa'i).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement