Jumat 02 Feb 2024 22:49 WIB

Presiden Iran: Iran tak akan Memulai Perang Tapi akan Beri Respon Keras

Iran akan "merespon keras" pada siapa pun yang mencoba mengganggunya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi pangkalan angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) di kota Bandar Abbas, Iran selatan, 02 Februari 2024.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN PRESIDENCY OFFICE
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi pangkalan angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) di kota Bandar Abbas, Iran selatan, 02 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan negaranya tidak akan memulai perang. Tapi Iran akan "merespon keras" pada siapa pun yang mencoba mengganggunya.

Pernyataan Raisi ini disampaikan beberapa hari spekulasi bagaimana Washington akan membalas kematian tiga personel militer dalam serangan di Yordania pekan lalu. Serangan tersebut dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran.

Baca Juga

Stasiun televisi CBS News mengutip pejabat AS yang mengatakan AS sudah menyetujui rencana-rencana serangan beberapa hari di Irak dan Suriah ke beberapa target. Termasuk personel dan fasilitas Iran di dua negara tersebut.

"Kami tidak akan memulai perang apa pun, tapi siapa pun yang ingin mengganggu kami mereka akan menerima respon keras," kata Raisi dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi, Jumat (2/2/2024).

"Sebelumnya ketika mereka (Amerika) ingin berbicara dengan kami, mereka mengatakan opsi militer turut dipertimbangkan, kini mereka mengatakan tidak berniat berkonflik dengan Iran. Kekuatan militer Republik Islam di kawasan tidak akan pernah menjadi ancaman bagi negara mana pun. Sebaliknya menjamin keamanan negara-negara di kawasan yang dapat mempercayai dan mengandalkan kami," tambahnya dilansir laman Reuters.

Empat orang sumber pemerintah AS mengatakan hasil asesmen AS menunjukkan drone yang menewaskan tiga tentara dan melukai 40 lainnya diproduksi Iran. Para sumber mengatakan Garda Revolusi Iran menarik pejabatnya dari Suriah.

Iran mengirimkan perwira militer Garda Revolusi untuk menjadi penasihat angkatan bersenjata Irak dan Suriah. Sementara AS memiliki sekitar 2.500 pasukan di Irak dan 900 pasukan di Suriah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement