REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan kondisi Rumah Sakit Eropa di Gaza selatan kurang manusiawi bagi pasien. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko merebaknya wabah penyakit.
Melalui media sosial X, Ghebreyesus mengungkapkan sedikitnya 22 ribu orang ditampung di rumah sakit tersebut menyusul pertempuran di Khan Younis di bagian selatan Gaza. Sedangkan, menurut Ghebreyesus, rumah sakit tersebut memiliki kapasitas hanya 670 tempat tidur.
Rumah sakit itu kini terpaksa merawat 800 pasien, padahal sejumlah layanan seperti unit gawat darurat, perawatan intensif, bedah dan perawatan luka, ibu dan anak, serta laboratorium dan radiologi berfungsi secara terbatas. Akses menuju rumah sakit itu juga terputus imbas gempuran tentara Israel di wilayah tersebut.
"Tim WHO dan mitra kemarin menyaksikan kepadatan yang ekstrem di dalam fasilitas tersebut. Kondisi yang sangat tidak manusiawi untuk pasien, para pekerja kesehatan dan mereka yang tidak memiliki tempat aman untuk berlindung," tulis Ghebreyesus dalam X pada Jumat (2/2/2024).