REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) mengatakan Seoul memanggil diplomat Rusia untuk menyampaikan protes resmi atas kritik Moskow pada pernyataan Presiden Yoon Suk Yeol mengenai upaya Korea Utara (AS) memiliki senjata nuklir. Deputi menteri luar negeri bidang politik Korsel Chung Byung-won memanggil Duta Besar Georgy Zinoviev.
Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan dalam pemanggilan Sabtu (3/2/2024), Korsel mengatakan kritik Moskow pada pernyataan Yoon hanya akan berdampak negatif pada hubungan dua negara.
"Deputi Menteri Chung mengatakan, sangat disayangkan Rusia mengabaikan kebenaran dan melindungi Korut tanpa syarat sementara mengkritik pernyataan seorang pemimpin dengan bahasa yang sangat kasar, dan menekankan hal ini hanya akan memperburuk hubungan Korea-Rusia," kata kementerian dalam pernyataannya, Ahad (4/2/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin memperdalam hubungan dengan Korut sejak menginvasi Ukraina 2022. Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya mengecam apa yang mereka sebut naiknya pengiriman rudal Korut ke Rusia untuk membantu perang Moskow di Ukraina.