Selasa 06 Feb 2024 22:32 WIB

TKN Minta Relawan Jaga Kerukunan Seperti Dicontohkan Prabowo Saat Debat

TKN meminta relawan menjaga kerukunan seperti yang dicontohkan Prabowo saat debat.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Prabowo Subianto. TKN meminta relawan menjaga kerukunan seperti yang dicontohkan Prabowo saat debat.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Prabowo Subianto. TKN meminta relawan menjaga kerukunan seperti yang dicontohkan Prabowo saat debat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan pendukung untuk menjaga kerukunan dan persatuan jelang hari pencoblosan 14 Februari. Para relawan diminta untuk tidak menjelek-jelekkan pasangan capres-cawapres lain.

Wakil Ketua TKN, Dominggus Oktavianus meminta relawan untuk meniru sikap Prabowo Subianto dalam menjaga kerukunan meski kompetisi perebutan suara berlangsung ketat. Salah satunya aksi Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada kompetitornya, Anies dan Ganjar, jika ada kata-katanya yang menyinggung sepanjang masa kampanye.

Baca Juga

"Kita lihat di debat capres terakhir kemarin, beliau berbesar hati meminta maaf kepada paslon lain. Beliau juga ucapkan terimakasih kepada presiden-presiden sebelumnya atas jasa mereka membangun Indonesia," kata Dominggus saat menerima deklarasi dukungan dari relawan Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat) di rumah Prabowo, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024) siang 

Prabowo diketahui menyampaikan permohonan maaf dalam ajang debat terakhir Pilpres 2024 di JCC, Jakarta Pusat, Ahad (4/2/2024). Permohonan maaf dilontarkan oleh politikus senior itu ketika menyampaikan pernyataan penutupnya.

Sementara itu, relawan Pekat mendeklarasikan dukungan karena pasangan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan pembangunan yang telah dilaksanakan Presiden Jokowi.

"Kami mendukung keberlanjutan, bukan perubahan. Karena apa yang sudah berjalan sudah tepat untuk menjadi landasan menuju Indonesia Emas 2045," kata Sekjen Pekat, Milano.

Milano mengatakan, pihaknya juga mendukung program pemberian makan siang gratis bagi pelajar dan santri, serta pemberian nutrisi untuk ibu hamil. Program tersebut, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan menggerakkan ekonomi masyarakat yang terlibat dalam program tersebut. 

"Program makan siang untuk anak sudah tepat karena bisa gerakkan ekonomi masyarakat. Program makan siang juga mengurangi beban orang tua," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement