REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Yordania mengalahkan Korea Selatan 2-0 di semifinal Piala Asia 2023 di Stadion Ahmed bin Ali pada Selasa (6/2/2024). Yazan Al-Naimat dan Musa Al-Taamari mencetak gol pada babak kedua untuk membawa mereka ke final, pertama kalinya dalam sejarah partisipasi tim.
Hasil ini merupakan kesuksesan besar bagi Yordania, yang berada di peringkat 87 dunia sementara Korea Selatan adalah tim terbaik ketiga di Asia, 64 peringkat di atas mereka. "Para pemain menyuguhkan penampilan yang heroik. Faktor X-nya adalah kami tidak perlu memberi Korea Selatan rasa hormat lebih dari yang dibutuhkan," kata pelatih Yordania asal Maroko, Hussein Ammouta.
"Berdasarkan rekor mereka dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka kebobolan gol dan kami tahu ada kemungkinan untuk mencetak gol ke gawang mereka, itulah titik baliknya," ujarnya.
Al-Naimat mencetak gol dalam hasil imbang 2-2 ketika kedua tim bertemu di babak penyisihan grup. Pemain berusia 24 tahun itu sekali lagi menjadi pencetak gol pertama dengan gerak kaki lincahnya sementara lari tak kenal lelah Al-Taamari juga membuahkan hasil.
Dalam babak pertama yang berakhir imbang tanpa gol, Al-Naimat memiliki peluang terbaik untuk mencetak gol bagi Yordania ketika ia melewati tiga pemain bertahan di kotak penalti. Namun sepakannya masih membentur kiper Jo Hyeon-woo yang dengan refleksnya melakukan penyelamatan penting.
Di sisi lain, Lee Jae-sung hampir membuka skor untuk Korea Selatan ketika Son Heung-min mengirimkan umpan silang ke dalam kotak. Namun sundulan sang gelandang membentur tiang gawang.
Yordania akhirnya memecahkan kebuntuan ketika Al-Taamari mencegat operan balik yang buruk di lini tengah. Ia kemudian memberi umpan membelah pertahanan Korea Selatan kepada Al-Naimat. Penyerang tersebut kemudian mencungkil bola melewati kiper dan mencetak gol ketiganya pada turnamen tersebut.
Al-Taamari adalah pemain tersibuk di lapangan dan dia memilih momen yang tepat untuk. Dia melakukan lari solo melewati pertahanan statis dan melepaskan tendangan melengkung melewati kiper Hyeon-woo untuk membuat para penggemar Yordania di antara 42.850 penonton di arena bersorak gembira.
Pelatih Korea Selatan Jurgen Klinsmann tidak punya jawaban terhadap tekanan dan serangan cair Yordan ketika pelatih Jerman itu berdiri di pinggir lapangan, menyaksikan timnya tersingkir dari turnamen tanpa satu pun tembakan tepat sasaran di semifinal.
Korea Selatan mempunyai kebiasaan mencetak gol pada pengujung laga. Namun kali ini mereka tidak bisa bangkit karena Yordania mampu menahan mereka untuk mengamankan tempat di final. Yordania menanti Iran atau tuan rumah sekaligus juara bertahan Qatar pada partai puncak.
Klinsmann mengatakan dia menerima tanggung jawab atas terdepaknya Korea Selatan, tetapi tidak berniat mengundurkan diri. "Jelas kami kecewa. Kami memiliki tujuan besar untuk bermain di final tetapi Yordania pantas mendapatkan kemenangan ini, mereka layak bermain di final," kata Klinsmann.
"Mereka bermain lebih agresif, mereka memenangkan hampir setiap pertarungan satu lawan satu dan mereka menjadi lebih baik. Saya tidak berencana melakukan apa pun, saya akan menganalisis turnamen ini, kembali ke Korea bersama tim dan berbicara dengan federasi tentang apa yang baik dan tidak terlalu bagus di turnamen tersebut," ujarnya.