Jumat 09 Feb 2024 19:52 WIB

Menag Doakan Kemajuan Bangsa dalam Perayaan Tahun Baru Imlek

Menurut Yaqut, tahun baru selalu menjadi waktu yang tepat untuk evaluasi.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili kepada umat Khonghucu di Tanah Air dan mendoakan agar kehidupan bangsa Indonesia ke depan semakin maju.

"Selamat Tahun Baru Imlek, Gong He Xin Xi, Wan Shi Ru Yi. Semoga semua sukses dalam menyongsong kemajuan Indonesia. Tahun baru selalu menjadi waktu yang tepat untuk evaluasi untuk menyongsong kehidupan mendatang yang lebih baik lagi," ujar Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga

Imlek tahun ini berdekatan dengan pesta demokrasi pemilu pada 14 Februari 2024. Menag berharap pemilu bisa berjalan aman, lancar, jujur, adil, dan bermartabat, hingga terpilih calon pemimpin terbaik baik Indonesia.

"Gunakan hak pilih kita secara bertanggung jawab dan saling menghormati perbedaan pilihan. Terus jaga kerukunan umat sebab itu modal utama dalam pembangunan," kata dia.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili mengangkat tema "Malu ketika tidak mengenal rasa malu, membuat orang tidak menanggung malu".

Tema ini, kata Yaqut, bermaksud mengingatkan kembali semua pihak akan pentingnya memiliki rasa malu.

"Malu berkata tidak jujur, malu melihat hal yang tidak pantas, malu mendengar hal yang tidak baik, malu mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan malu untuk berbuat sesuatu yang tidak benar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement