REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masalah hanyalah bagian dari jalan yang harus dilewati dalam hidup ini. Dunia mungkin terasa sempit di mata sebagian orang.
Namun sejatinya berbagai bentuk kesulitan perlu dipandang sebagai cobaan Allah SWT untuk meninggikan derajat hamba-Nya.
Sebagaimana firman Allah SWT, bahwa di balik kesulitan, ada kemudahan. Dalam Surat Al Insyirah ayat 5-6, disebutkan:
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar seorang Muslim bisa keluar dari keadaan sulit dan kecemasannya. Berikut ini penjelasannya.
1. Kembali kepada Allah SWT
Saat ada dalam kesulitan, kembalilah kepada Allah SWT dan dekatkan diri untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Karena hanya Dia-lah yang mampu yang menyelamatkan seorang hamba dari kesulitan yang dialami. Dia pula yang mengetahui apa kebutuhan hamba-Nya.
2. Berprasangka baik kepada Allah
Poin kedua tentu penting, sebab dengan cara tersebut, segala kesulitan bisa teratasi atas pertolongan Allah SWT.
Ketika seorang hamba terus-menerus berpikir negatif, maka itu pula sangkaannya kepada Allah SWT. Karena itu, dibutuhkan prasangka baik atau husnudzon kepada Allah SWT. Berikut hadits tentang pentingnya berprasangka baik kepada Allah SWT:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «قال الله عز وجل : أنا عند ظنِّ عَبدي بي، وأنا معه حيث يَذكُرني، والله، لَلَّه أَفرَحُ بِتَوبَةِ عَبدِهِ مِنْ أَحَدِكُم يَجدُ ضَالَّتَهُ بالفَلاَة، وَمَنْ تَقَرَّب إِلَيَّ شِبْرًا، تقرَّبتُ إليه ذِرَاعًا، ومن تقرب إلي ذِراعًا، تقربت إليه بَاعًا، وإذا أَقْبَلَ إِلَيَّ يمشي أَقْبَلْتُ إِلَيهِ أُهَرْوِلُ». متفق عليه
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah lebih senang dengan taubat hamba-Nya daripada seorang dari kalian yang menemukan barangnya yang hilang di padang pasir. Siapa mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Siapa yang mendekati-Ku satu hasta, Aku mendekatinya satu depa. Jika ia datang menghadap sambil berjalan, Aku datang kepadanya sambil berlari kecil'." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Terus berdoa
Berdoa kepada Allah SWT tidak boleh berhenti hanya karena merasa tidak dikabulkan Allah. Allah Maha Mengetahui atas apa yang dibutuhkan seorang hamba. Allah SWT berfirman:
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ
"Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat." (QS. An Naml ayat 62)