REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan status Gunung Marapi tetap di Level III atau Siaga setelah proses evaluasi dalam satu minggu terakhir.
Kepala Badan Geologi dan PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan resminya di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, mengatakan hasil rekomendasi disampaikan melalui evaluasi perkembangan aktivitas Gunung Marapi periode awal Februari 2024.
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 8 Februari 2024, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi atau ancaman bahaya terkini," kata Hendra.
PVMBG mencatat dari 5 Februari 2024 aktivitas erupsi kembali terjadi dengan gempa letusan dan hembusan cenderung meningkat, dimana gempa terekam 1- 3 kali per hari dan gempa hembusan 17-41 kali per hari.
Gempa-gempa yang berkaitan dengan adanya dorongan atau tekanan magma dari kedalaman, seperti gempa low frequency, vulkanik dangkal, dan vulkanik dalam, masih terekam secara intensif dan cenderung meningkat sejak 5 Februari 2024.
"Gempa hibrid fase banyak yang berkaitan dengan pembentukan dan pertumbuhan kubah lava terekam rendah dan cenderung turun. Gempa ini mulai terekam pada 24 Januari 2024 dengan rekaman tertinggi pernah mencapai 17 kali per hari pada 27 Januari 2024," katanya.
Sementara itu dari pengamatan visual, Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal, tinggi sekitar 50-1.000 meter di atas puncak.
"Teramati juga erupsi letusan dengan tinggi kolom 400-1.000 meter di atas puncak, kolom erupsi berwarna kelabu. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Suhu udara sekitar 19-30 derajat Celsius," kata Hendra.
Pada pengamatan instrumental kegempaan Gunung Marapi didominasi oleh gempa hembusan. Rincian kegempaan terekam 5 kali gempa letusan, 86 kali gempa hembusan, 20 kali gempa low frequency, 6 kali gempa hibrid fase banyak.
"Juga ada 22 kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam, 22 kali gempa tektonik lokal, 10 kali gempa. tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo 0.5-4 mm (dominan 1 mm)," katanya.
Pasca-erupsi utama 3 Desember 2023 lalu, lanjutnya, erupsi-erupsi berikutnya masih berlanjut dengan jumlah harian yang fluktuatif. Berdasarkan evaluasi di atas pasokan magma dari kedalaman masih terindikasi.
"Oleh karena itu aktivitas Gunung Marapi saat ini dinilai masih tinggi dengan potensi ancaman bahaya jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar," sebutnya.
PVMBG tetap mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).