Selasa 13 Feb 2024 17:35 WIB

Mengapa Saat Cuaca Dingin Kita Sering Buang Air Kecil? Ternyata Ini Penyebabnya

Saat cuaca dingin, keinginan buang air kecil lebih besar dari biasanya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Selang air yang digunakan ketika uang air kecil (ilustrasi). Saat cuaca dingin, keinginan buang air kecil meningkat dari biasanya.
Foto: www.freepik.com.
Selang air yang digunakan ketika uang air kecil (ilustrasi). Saat cuaca dingin, keinginan buang air kecil meningkat dari biasanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat cuaca lebih dingin dari biasanya, kebutuhan untuk mencari kamar mandi dan buang air kecil rasanya lebih besar. Padahal, kondisi itu tidak biasa terjadi di musim panas. Sebenarnya, apa penyebab seseorang lebih sering buang air kecil saat hawa dingin?

Profesor madya di bidang sains dan kedokteran dari Bond University di Australia, Christian Moro, mengatakan ada dua pemicu utama untuk kondisi tersebut. Pertama, gaya hidup yang berubah di musim dingin dibandingkan saat musim panas atau cuaca lebih hangat.

Baca Juga

"Di musim dingin, kita sering berada di dalam ruangan, sehingga kita cenderung kurang aktif, dan lebih sedikit berkeringat. Dengan demikian, kita cenderung memiliki lebih banyak cairan bebas untuk dikeluarkan melalui urine," kata Moro.

Dikutip dari laman The Conversation, Selasa (13/1/2024), saat musim panas, seseorang cenderung berada di luar ruangan dan lebih aktif sehingga lebih banyak berkeringat. Itu berdampak pada jumlah cairan bebas yang dikeluarkan tubuh, dan volume urine sering kali berkurang karenanya.

BACA JUGA: Sering Bawa Ponsel ke WC? Ubah Kebiasaan Itu, 3 Bahaya Ini Mengancam

Penyebab kedua mengapa seseorang lebih sering buang air kecil saat cuaca dingin adalah karena tubuh ingin menghindari kehilangan panas terlalu banyak. Jika terdeteksi akan segera kedinginan, tubuh langsung melindungi organ dalam dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan cara "ddiuresis akibat suhu dingin" yaitu peningkatan ekskresi urine sebagai respons terhadap suhu dingin. Awalnya, darah dialihkan dari kulit untuk menghindari kehilangan panas ke udara luar. Artinya, ada lebih banyak darah yang mengalir melalui organ dalam.

Secara khusus, darah mengalir ke ginjal dalam volume yang lebih besar dan tekanan yang lebih tinggi sehingga meningkatkan jumlah yang dibutuhkan ginjal untuk menyaring. Akibatnya, laju ekskresi urine meningkat. Namun, perlu diingat juga bahwa pola makan, usia, tekanan darah, dan situasi pribadi turut memengaruhi frekuensi buang air kecil.

Jika produksi lebih banyak urine terasa berlebihan juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda hipotermia. Itu adalah respons tubuh terhadap hawa dingin sebagai pemicu stres, jadi bertindaklah dengan cepat. Temukan tempat yang jauh dari hawa dingin, dan perlahan-lahan hangatkan tubuh.

Peningkatan jumlah urine yang disertai dengan gejala lain, seperti menggigil hebat, kesulitan bernapas, atau kebingungan, segera dapatkan bantuan medis. Bukan hanya volume urine yang mungkin berbeda di musim dingin, komposisi urine juga bisa berubah.

Tubuh mengeluarkan lebih banyak kalsium melalui urine selama musim dingin, yang artinya terdapat risiko lebih tinggi mengidap batu ginjal. Jadi, saat hawa terasa dingin, pastikan menjaga pola hidup sehat, tetap hangat, dan jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement