REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta semua pihak, termasuk para kompetitornya, untuk mengedepankan kepentingan bangsa dalam merespons hasil Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Prabowo jelang hasil penghitungan cepat (quick count) raihan suara muncul, yang mengunggulkan dirinya.
"Dalam setiap persaingan, pasti ada yang kecewa (karena) tidak mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Tapi, selalu saya kira, kita harus kedepankan kepentingan bangsa dan negara," kata Prabowo di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024) siang.
Menurut Prabowo, kebesaran hati semua pihak untuk mengedepankan kepentingan bangsa itu adalah kehendak rakyat. Ia menegaskan, rakyat pada dasarnya meminta semua pihak untuk mengedepankan kepentingan yang besar, kepentingan rakyat, kepentingan masa depan, serta kepentingan anak-anak dan generasi penerus.
"Saya percaya bahwa masalah-masalah yang kurang baik ini (selama proses pilpres) bisa kita atasi dengan sebaik-baiknya," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sementara itu, hasil quick count yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan Prabowo-Gibran unggul jauh. Hasil tersebut merupakan hasil dari 73,47 persen data masuk per pukul 17.04 WIB. Hasilnya, Prabowo-Gibran meraih 57,96 persen suara. Adapun Anies-Muhaimin 25,57 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud 16,47 persen.
Jika raihan suara tersebut sejalan dengan hasil perhitungan suara resmi KPU nanti, maka berarti Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Prabowo akhirnya bisa menjadi presiden setelah kalah dua kali.