REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin pemerintahan yang patut dicontoh. Salah satunya dalam hal membuat perjanjian. Rasulullah cerdas dalam membuat perjanjian dengan pemimpin-pemimpin negara lain.
Yusuf Al Qardhawi dalam bukunya Kepemimpinan Islam mengatakan Rasulullah merupakan pemimpin yang belum pernah melanggar perjanjian dengan siapa pun meskipun pihak lain mengingkarinya. Selain itu, Rasulullah juga lihai dalam menyusun strategi dan persiapan dalam melaksanakan perjanjian itu.
Dalam perjanjuan Hudaibiyah, Rasulullah menyusun perjanjian-perjanjian yang banyak tidak setuju dengan isi perjanjiannya. Pasalnya, isi perjanjiannya dianggap merugikan pemerintahan Islam. Tetapi, Rasulullah mempunyai maksud lain yang tidak dimengerti oleh pengikutnya.
Rasulullah kemudian menggunakan kecerdasannya menjelaskan perjanjian itu kepada rakyatnya hingga mereka memahaminya. Dan akhirnya mereka setuju dengan isi perjanjian Hudaibiyah.
Al Qardhawi menambahkan dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, untuk pertama kalinya perjanjian Hudaibiyah membawa kedaulatan negara Islam ditegakkan dengan prinsip dasar kemanusiaan yang menjamin hal dan kewajiban masing-masing negara.
Selanjutnya...