REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Intropeksi diri merupakan sikap yang perlu dilakukan setiap manusia. Intropeksi akan menjadi pengingat tentang sikap-sikap yang dilarang maupun diperintahkan Allah Swt. Pasalnya, setiap amal perbuatan dan dosa sekecil apapun akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Imam Al Ghazali dalam Ihya' Ulumudin mengungkap bagaimana sahabat Umar bin Khattab mengajak orang-orang agar intropeksi diri. Ia tak segan meminta koreksi kepada orang lain dengan tujuan mengetahui kekurangannya.
Umar meminta kepada para sahabatnya mengatakan apa kekurangannya secara pribadi atau terkait kebijakannya sebagai pemimpin pemerintahan. Dan Salman r.a salah satu sahabat yang mengatakan tentang ketidaksukaannya terhadap Umar.
Umar menanyakan kepada Salman saat sahabatnya itu datang tentang kabar yang didengarnya dan tidak disukai. Salman lalu menjawab bahwa mendengar Umar mempunyai dua jenis lauk dalam sebuah meja makanan dan pakaian bagus yang dipakai siang dan malam.
Umar juga pernah meminta penilaian dari Hudzaifah. Umar meminta penalaian apakah ada tanda-tanda orang munafik dalam dirinya? Sebab Hudzaifah sebagai orang yang dekat dengan Rasulullah pasti mengetahui tentang ciri-ciri orang munafik.
Namun dalam meminta orang lain menilai kekurangannya, Umar tidak meminta sembarang orang. Dia memilih orang yang dianggap jujur dan taat pada nilai-nilai agama. Umar tidak marah apabila orang yang dipercayai menyebutkan kekurangannya.
Umar bahkan tak segan mendoakan orang-orang yang memberitahu kekurangannya. Hal tersebut menunjukkan mulianya sifat-sifat Umar.
Setiap perbuatan manusia di dunia dicatat oleh malaikat Raqib dan 'Atid. Pada hari penghitungan, seluruh amal dan dosa-dosanya akan dipertanggung jawabkan. Allah akan membalasnya dengan adil. Keadilan Allah pada hari penghitungan membuat manusia tak akan ada yang merasa dirugikan.