REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 di Kabupaten Kuningan diwarnai dengan duka. Karena, seorang anggota KPPS dari Kelurahan Cijoho meninggal dunia. Almarhum yang bernama Yayan Risdianto merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari TPS 16 Kelurahan Cijoho.
Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat bersama Ketua TP PKK Kuningan, Susi Widyawati pun mendatangi kediaman almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir, Sabtu (17/02/2024) kemarin.
‘’Saya dapat info dan laporan bahwa beliau bekerja keras mulai dari pemungutan suara hingga ke penghitungan suara. Intinya beliau telah berjuang untuk negara. Pemerintah Kabupaten Kuningan turut berduka cita sedalam-dalamnya dan mendokan agar beliau menjadi ahli surge,’’ ujar Iip.
Almarhum Yayan Risdianto meninggal dunia pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 20.20 WIB. Diduga almarhum kelelahan pasca bertugas sebagai anggota KPPS di Kelurahan Cijoho.
Sebelum meninggal, almarhum disebut membaringkan tubuh untuk beristirahat selepas bertugas. Setelah bangun, almarhum pingsan sehingga langusng dilarikan ke Rumah Sakit Juanda. Namun setibanya di RS, Yayan dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, untuk melindungi para petugas KPPS, Pemkab Kuningan sebelumnya telah mengalokasikan anggaran. Sebanyak 39 ribu lebih petugas Pemilu 2024, baik KPU maupun Bawaslu, didaftarkan melalui jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, almarhum mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta.
‘’Karena kami sudah menjalin hubungan dengan BPJS Ketenagakerjaan, maka kematian beliau akan ditanggung. Termasuk kemarin ada anggota Bawaslu yang cedera karena tertimpa tembok, sudah tercover dari perawatan kesehatan hingga operasi,’’ katanya.