Senin 19 Feb 2024 08:20 WIB

Petugas KPPS di Kuningan Meninggal Dunia, Diduga Akibat Kelelahan

Sebelum meninggal, almarhum membaringkan tubuh untuk beristirahat selepas bertugas

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi Petugas KPPS meneteskan tinta kepada pemilih
Foto: Republika/Abdan Syakura
Ilustrasi Petugas KPPS meneteskan tinta kepada pemilih

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 di Kabupaten Kuningan diwarnai dengan duka. Karena, seorang anggota KPPS dari  Kelurahan Cijoho meninggal dunia. Almarhum yang bernama Yayan Risdianto merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari TPS 16 Kelurahan Cijoho.

Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat bersama Ketua TP PKK Kuningan, Susi Widyawati pun mendatangi kediaman almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir, Sabtu (17/02/2024) kemarin.

Baca Juga

‘’Saya dapat info dan laporan bahwa beliau bekerja keras mulai dari pemungutan suara hingga ke penghitungan suara. Intinya beliau telah berjuang untuk negara. Pemerintah Kabupaten Kuningan turut berduka cita sedalam-dalamnya dan mendokan agar beliau menjadi ahli surge,’’ ujar Iip.

Almarhum Yayan Risdianto meninggal dunia pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul  20.20 WIB. Diduga almarhum kelelahan pasca bertugas sebagai anggota KPPS di Kelurahan Cijoho.

Sebelum meninggal, almarhum disebut membaringkan tubuh untuk beristirahat selepas bertugas. Setelah bangun, almarhum pingsan sehingga langusng dilarikan ke Rumah Sakit Juanda. Namun setibanya di RS, Yayan dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, untuk melindungi para petugas KPPS, Pemkab Kuningan sebelumnya telah mengalokasikan anggaran. Sebanyak 39 ribu lebih petugas Pemilu 2024, baik KPU maupun Bawaslu, didaftarkan melalui jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, almarhum mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta.

‘’Karena kami sudah menjalin hubungan dengan BPJS Ketenagakerjaan, maka kematian beliau akan ditanggung. Termasuk kemarin ada anggota Bawaslu yang cedera karena tertimpa tembok, sudah tercover dari perawatan kesehatan hingga operasi,’’ katanya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement