Senin 19 Feb 2024 14:37 WIB

Hasto: Kader Bukan Hanya Dilihat dalam Bentuk KTA

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa kader tak hanya dari KTA.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan Jokowi bahwa kader tak hanya dari KTA.
Foto: Republiik/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan Jokowi bahwa kader tak hanya dari KTA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, ditanya soal status Presiden Joko Widodo (Jokowi) di partai berlambang kepala banteng itu. Dia mengatakan kader PDIP tidak dilihat dari kepemilikan kartu tanda anggota (KTA).

"Sebagai kader ini kan punya tanggung jawab di dalam menjaga kemurnian suara rakyat. Sehingga kader ini bukan dalam bentuk KTP, (bukan) dalam bentuk KTA," ujar Hasto di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Baca Juga

"Kader ini adalah perilaku, satunya aspek, aspek ideologis. Kemudian platform yang diperjuangkan dan juga sikap sikap politiknya," katanya.

Karenanya, PDIP dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud membentuk tim khusus. Tujuan utama tim tersebut adalah menginvestigasi indikasi kecurangan yang terjadi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Demokrasi yang menghadapi ancaman ini harus disikapi secara serius. Maka tim khusus punya leading sector tim hukum itu menunjukkan keseriusan kami di dalam mengawal proses demokrasi itu," ujar Hasto.

Diketahui, Jokowi menyebut, dirinya hanya berperan sebagai jembatan bagi semua pihak dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Istana pada Ahad (18/2/2024) malam. Kendati demikian, ia tak menjelaskan lebih rinci maksudnya tersebut. Jokowi juga mengaku akan menyerahkan masalah politik kepada partai politik.

"Itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai-partai. Partai-partai. (Jembatan) Ya semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai," ujar Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Rumah Sakit TNI di Bintaro, Senin (19/2/2024).

Ia mengatakan, pertemuannya dengan Surya Paloh itu merupakan pertemuan tahap awal. Ia menilai, pertemuan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan di Indonesia serta bagi negara.

"Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita. Yang paling penting itu," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement