Senin 19 Feb 2024 19:14 WIB

Prinsip Dasar Akhlak

Kata Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-Khulk.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
 Kata Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-Khulk. Foto: Ilustrasi Takwa/taqwa
Foto: Pixabay
Kata Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-Khulk. Foto: Ilustrasi Takwa/taqwa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabiat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.  Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan berdasarkan prinsip dasar manusia.

“Prinsip dasar menyangkut akhlak dalam islam itu adalah letakkan segala sesuatu pada tempatnya, kalau anda tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya yang semestinya maka anda tidak berakhlak,” kata Prof Quraish Shihab dikutip dari akun Youtube Pribadinya, Quraish Shihab, Senin (19/2/2024).

Baca Juga

Prof Quraish Shihab menjelaskan, manusia harus berakhlak kepada sesama manusia. Akhlak kepada sesama manusia bermacam-macam contohnya seperti, akhlak kepada orang tua, kepada anak, kepada istri, kepada pembantu, kepada diri sendiri, bahkan akhlak kepada jalanan.

Salah satu contoh menempatkan sesuatu pada tempatnya ada dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jauhilah dari duduk-duduk di jalan!. Para sahabat berkata: “wahai Rasulullah, kegiatan kami duduk (di jalan) berkumpul ya hanya (di pinggir jalan) itu. Kami bisa bercengkerama saat itu. Rasulullah Saw. lalu bersabda: “Kalau kalian memang sulit berpindah dari berkumpul (seperti itu), maka berikan kepada jalanan itu haknya.” Para sahabat bertanya lagi: “Apa hak dari jalan itu wahai Rasulullah ? Rasul menjawab : menundukkan pandangan, tidak menyakiti, membalas salam, menyampaikan kebaikan, melarang kemungkaran. 

Selain berakhlak kepada sesama manusia, terdapat akhlak yang harus dilakukan sebagai umat muslim dan yang paling penting dalam ajaran Islam, yaitu berakhlak kepada Allah SWT merupakan kewajiban yang harus diingat.

“Yang terpokok menyangkut akhlak terhadap Allah SWT, jangan pernah menduga atau terlintas dalam benak anda bahwa ada sekutu baginya, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kezhaliman,” ujar Prof Quraish Shihab.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement