Selasa 20 Feb 2024 20:59 WIB

Gejala Kanker Lidah Bisa Berupa Benjolan atau Lesi Seperti Sariawan, Kapan Harus Biopsi?

Kanker lidah merupakan penyakit yang bisa dicegah.

Pria menjulurkan lidahnya (ilustrasi). Munculnya benjolan atau lesi seperti sariawan yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi gejala kanker lidah.
Foto: www.freepik.com
Pria menjulurkan lidahnya (ilustrasi). Munculnya benjolan atau lesi seperti sariawan yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi gejala kanker lidah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah ciri kanker lidah. Apa saja yang harus diwaspadai?

"Misalnya ada benjolan yang sering kali saya temukan di bagian tengah lidah. Dia licin sekali. Jadi kalau kita raba, tidak ada. Tapi memang kita raba, di situ ada benjolan dan kita bisa lihat. Di situ sebenarnya kita harus hati-hati," kata dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Marlinda Adham, dalam bincang-bincang tentang "Mitos dan Fakta Kanker Lidah" yang disiarkan RSCM di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Dokter Marlinda menjelaskan sariawan yang seharusnya tidak ada, tetapi malah muncul dan menetap juga perlu diwaspadai. Sariawan wajar muncul ketika orang sikat gigi terlalu keras atau karena tergigit. Akan tetapi, sariawan akan menjadi masalah yang perlu diwaspadai ketika lesi yang seharusnya tidak ada itu malah muncul dan tak kunjung sembuh.

Gejala lainnya adalah rasa tidak nyaman di tenggorokan, misalnya di daerah belakang lidah. Benjolan di lidah yang saat ditekan terasa sakit juga tak boleh diabaikan.

Dalam beberapa kasus yang dia temui, menurut dr Marlinda, pasien mengeluhkan rasa sakit di bagian telinga dan belakang tenggorok yang menjalar sampai ke kepala. Kalau tanda-tanda mencurigakan sudah muncul, pasien perlu segera dibiopsi, yakni pengambilan sampel sel untuk dites.

"Dari biopsi itu kita bisa mengetahui apakah ini suatu lesi yang jinak ataukah ini suatu lesi yang ganas. Tentu kita harus lanjut dengan pemeriksaan apakah dengan CT scan, atau MRI, atau misalnya PET scan mungkin untuk melihat perluasan, dan untuk menentukan staging (stadium) dari kanker itu sendiri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement