Rabu 21 Feb 2024 01:21 WIB

Jasa Raharja Klaim Mampu Tekan Fatalitas Kecelakaan di 2023

Jasa Raharja melaporkan terjadi penurunan angka santunan sebesar 3,41 persen

Jasa Raharja berhasil menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2023. Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono menyampaikan, penurunan fatalitas korban itu ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen.
Foto: dok istimewa
Jasa Raharja berhasil menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2023. Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono menyampaikan, penurunan fatalitas korban itu ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa Raharja berhasil menekan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2023. Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono menyampaikan, penurunan fatalitas korban itu ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen.

“Terjadi penurunan fatalitas korban yang ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen secara year on year yang ditadai dengan penurunan jumlah korban meninggal dunia menurun sebesar 5,20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," jelas Rivan dalam siaran pers, Selasa (20/2/2023).

Angka itu ada di sepanjang 2023. Di mana, pada periode yang sama total korban kecelakaan lalu lintas yang memperoleh santunan berjumlah 152.243 orang atau meningkat 5,8 persen dan peningkatan pembayaran santunan sebesar 4,4 persen dibanding tahun sebelumnya, atau secara compounded annual growth rate (CAGR) 5 tahun tumbuh 3,74 persen.

Rivan mengatakan, penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi seiring membaiknya penanganan korban pascakecelakaan. Terlebih saat golden period, yaitu 30 menit pertama setelah kejadian, yang merupakan momen krusial dalam penanganan korban.

Menurut Rivan, tren penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sejalan dengan kajian dalam lampiran dukumen RUNK LLAJ yang menyatakan prorgram KLLAJ di Indonesia telah berhasil mereduksi jumlah fatalitas sebesar 42 persen dibanding jumlah fatalitas tanpa penanganan.

“Jasa Raharja terus berkomitmen melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan fokus socio-engineering. Ada sejumlah action plan yang terus dilakukan bersama Kepolisian dan mitra terkait," terang dia.

Selain itu dalam percepatan pelayanan, saat ini Jasa Raharja telah menjalin kerja sama dengan 2.604 rumah sakit, atau 100 persen rumah sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan. Penanganan tersebut telah melalui Standarisasi Diagnosis Cedera, beserta Formularium, dan Kompendium Medis Nasional Jasa Raharja (DC-FKMN-JR) sebagai pedoman perawatan korban.

"Adapun, realisasi kecepatan penyerahan santunannya adalah 1 hari 6 jam dari target maksimal 2,5 hari," jelas dia.

Berbagai upaya yang gencar dilakukan hasil kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan tersebut, berhasil memberikan dampak positif terhadap tujuan pemerintah untuk terus menekan kasus dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

"Fokus kami di 2024 adalah membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya berkeselamatan di Jalan melalui program program yang telah disiapkan dan tentunya harus dilakukan secara kolaboratif bersama dengan seluruh mitra kerja terkait," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement