Rabu 21 Feb 2024 20:48 WIB

Ada Dua Kata Ilah dalam Surat Az Zukhruf, Apakah Berarti Ada Dua Tuhan? 

Tak ada dua tuhan dalam surat Az Zukhruf.

Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi). Tak ada dua tuhan dalam Surat Az Zukhruf
Foto: republika
Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi). Tak ada dua tuhan dalam Surat Az Zukhruf

Oleh : Ustadz Dr Yendri Junaidi Lc MA, Ketua Komisi Fatwa MUI Tanah Datar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam salah satu kaidah bahasa Arab, kita akan mengenal dengan isim nakirah, yaitu kata tak definitif. Kata tak definitif ini pun mempunyai arti tersendiri dalam Alquran. 

Dalam kitab Mughni al-Labib, Ibnu Hisyam berkata:

Baca Juga

إِن النكرَة إِذا اعيدت نكرَة كَانَت غير الأولى وَإِذا أُعِيدَت معرفَة أَو أُعِيدَت الْمعرفَة معرفَة أَو نكرَة كَانَ الثَّانِي عين الأول

“Nakirah jika diulang dalam bentuk nakirah berarti ia berbeda dengan yang pertama, tapi jika diulang dalam bentuk ma’rifah, atau ma’rifah diulang dalam bentuk ma’rifah atau nakirah berarti yang disebutkan kedua itu adalah yang pertama juga.”

Intinya, kalau nakirah diulang kembali berarti ia dua hal yang berbeda. Contoh yang paling populer adalah ayat dalam surat Al Insyirah:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)

Karena kata يُسْرًا berbentuk nakirah dan diulang kembali pada ayat berikutnya maka يُسْرًا yang kedua bukanlah يُسْرًا yang pertama. Artinya ada dua يُسْرًا ‘kemudahan’ dalam hal ini. Karena itulah Rasulullah SAW bersabda:

ولن يغلب العسر يسرين “Satu kesulitan tidak akan bisa mengalahkan dua kemudahan.”

Demikian kaidah nya. Tapi kaidah ini menjadi musykil ketika diterapkan pada ayat:

وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ ... (الزخرف 84) “Dan Dia yang di langit Tuhan dan di bumi Tuhan …”

Kata إِلَهٌ dalam ayat ini disebutkan dalam bentuk nakirah dan disebutkan dua kali. Jika melihat kaidah di atas berarti إِلَهٌ yang kedua berbeda dengan إِلَهٌ yang pertama. Lalu, apakah berarti ada dua Tuhan?

Ketika menafsirkan ayat 84 surat Az Zukhruf ini, Syekh Sya’rawi menceritakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Saat itu ia berada di Masjid Al Ahmadi (Masjid Sayyid Ahmad Badawi) di Thantha, Mesir. Pada saat yang sama, Syekh Mahmud Syaltut yang saat itu menjabat Syaikhul Azhar juga berkujung ke masjid tersebut.

Tiba-tiba seorang dosen tafsir bernama Abu Al ‘Ainain datang ke masjid. Ia segera menemui Syekh Mahmud Syaltut.

Dia berkata, “Untung Tuan datang. Saya ditanya tentang tafsir satu ayat dalam surat Az Zukhruf, 'Dan Dia yang di langit Tuhan dan di bumi Tuhan ….' Bukankah kaidahnya, kalau nakirah diulang kembali berarti yang kedua berbeda dengan yang pertama. Kalau begitu, berarti ada dua Tuhan, satu di langit dan satu di bumi?”

Syekh Syaltut..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement