Oleh : Ustadz Dr Yendri Junaidi Lc MA, Ketua Komisi Fatwa MUI Tanah Datar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketika mengajarkan sebuah keilmuan atau mengampu sebuah mata kuliah, ada baiknya seorang guru atau dosen, ketika memberikan contoh, dipilih dari hal-hal yang bersentuhan dengan keseharian.
Di samping akan lebih mudah dipahami, sekaligus juga memberikan bekal bagi santri dan mahasiswa bagaimana menyikapi masalah tersebut ketika ditanya oleh masyarakat.
Dalam mata kuliah Ulumul Hadits yang saya ampu, ada pembahasan tentang Hadits Syadz, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tsiqah berbeda dengan riwayat rawi yang lebih tsiqah darinya.
ما رواه الثقة مخالفا لمن هو أوثق منه