Kamis 22 Feb 2024 14:14 WIB

Indonesia Sayangkan Kegagalan Resolusi Gencatan Senjata Gaza

Retno mengungkapkan ada standar ganda yang diberlakukan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Menlu Retno Marsudi
Foto: republika
Menlu Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Indonesia menyesalkan gagalnya rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diusulkan Aljazair untuk seruan gencatan senjata perang Israel di Gaza. Amerika Serikat (AS) memveto rancangan resolusi tersebut dengan alasan dapat membahayakan negosiasi yang sedang berlangsung untuk meraih jeda pertempuran dan pembebasan sandera.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi memimpin pertemuan kelompok negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia) di Rio Janeiro, Brasil. Dalam pertemuan itu ia mengangkat situasi di Palestina.

Baca Juga

"Saya sampaikan bahwa Indonesia sangat menyayangkan gagalnya upaya mencapai resolusi untuk gencatan senjata," kata Retno dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (22/2/2024).

"Dewan Keamanan PBB berulang kali gagal mencari jalan keluar dari krisis ini. Dan ini menunjukkan bahwa tidak semua negara berkomitmen menjalankan hukum internasional secara konsisten. Ada standar ganda yang diberlakukan," tambahnya.

Retno menambahkan, dalam pertemuan MIKTA ia menegaskan tiga peran positif kelompok kemitraan informal itu sebagai kekuatan positif. Pertama, sebagai kekuatan penengah.

"MIKTA harus memastikan bahwa suara MIKTA didengar. Dan dalam kaitan dengan Palestina keputusan sementara ICJ menjadi panggilan untuk terus menjunjung tinggi hukum internasional," kata Retno.

"Yang Kedua memanfaatkan keberagaman sebagai kelompok cross-regional atau lintas kawasan," tambahnya. Retno mengatakan MIKTA harus berkontribusi untuk meredakan ketegangan di kawasan masing-masing terutama sebagai kekuatan pendorong aksi kolektif.  

"Misalnya saya berikan contoh, peran Indonesia dalam mencoba terus berkontribusi menjaga stabilitas dan perdamaian di Asia Tenggara," jelas Retno. "Ketiga, menghasilkan lebih banyak proyek konkret untuk mengatasi tantangan global," tambahnya.

Ia mengatakan realisasi proyek konkret MIKTA akan meningkatkan peran MIKTA dalam pemerintahan global. Indonesia berperan sebagai ketua MIKTA tahun 2023. Retno mengatakan di pertemuan, Indonesia menyerahterimakan Keketuaan MIKTA dari Indonesia ke Meksiko.

"Keketuaan Indonesia di forum MIKTA telah berlangsung sepanjang tahun 2023, seiring dengan perayaan 10 tahun kerjasama MIKTA. "Keketuaan Indonesia telah menoreh berbagai capaian termasuk pelaksanaan pertemuan para Pemimpin MIKTA di New Delhi September tahun lalu."

Retno mengatakan, Indonesia berharap di bawah keketuaan Meksiko, MIKTA dapat memperbanyak proyek, seperti proyek peningkatan produktivitas pertanian dengan negara Afrika yang telah dilakukan Oktober tahun lalu. Ia menambahkan Indonesia juga mengusulkan pembentukan inovasi jaringan kesehatan digital MIKTA untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement