Kamis 22 Feb 2024 15:18 WIB

Jokowi Tegaskan Pentingnya Kerja Keras dan Disiplin Bagi Nasabah PNM

Jokowi menekankan pentingnya para pelaku usaha disiplin dalam mengelola keuangan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan pelabuhan Makassar New Port di Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024). Dalam peresmian ini, ia didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Joko Widodo menyatakan keberadaan MNP tersebut bisa mendukung konektivitas pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sehingga mampu menekan biaya logistik dan menurunkan masa tunggu kapal di pelabuhan. 
Foto: Dok. Kris - Biro Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan pelabuhan Makassar New Port di Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024). Dalam peresmian ini, ia didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Joko Widodo menyatakan keberadaan MNP tersebut bisa mendukung konektivitas pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sehingga mampu menekan biaya logistik dan menurunkan masa tunggu kapal di pelabuhan. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya semangat kerja keras dan disiplin bagi nasabah PT Permodalan Nasional Madina (PNM) dalam menjalankan usaha. Dalam acara silaturahim dengan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PNM di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024), Jokowi menceritakan pengalamannya ketika membangun usaha mebel di Solo, Jawa Tengah.

“Saya dulu tahun 1988 memulai usaha dari nol. Saya lihat teman-teman saya kerja jam 8 pagi sampai 4 sore. Kalau saya ikut mereka, saya sama seperti mereka, saya nggak mau. Saya kerjanya dari subuh sampai tengah malam, itu yang namanya kerja keras,” kata Jokowi.

Baca Juga

Berkat kerja keras tersebut, usaha mebel miliknya semakin berkembang, dari tahun pertama menjajakan produknya di Kota Solo, lalu mulai merambah pasar ibu kota, hingga pada tahun ketiga dia bisa mengekspor produknya keluar negeri.

Selain kerja keras, Jokowi juga menekankan pentingnya para pelaku usaha memiliki kedisiplinan, terutama dalam mengelola keuangan dan membayar angsuran pinjaman yang digunakan untuk modal. Menurut dia, tidak ada bank atau lembaga keuangan mana pun yang mau meminjamkan dana kepada orang yang tidak disiplin.

Karena itu Jokowi mengajak seluruh nasabah PNM, yang banyak di antaranya adalah perempuan, untuk menanamkan semangat kerja keras dan disiplin dalam menjalankan usaha. “Kalau karakter itu terbentuk, semangat kerja, karakter disiplin terbentuk, itu naik kelas mudah sekali dari mikro ke kecil, kecil ke tengah-tengah, gampang,” ujarnya.

“Sehingga karakter ini yang kita bangun, memberikan kail agar bisa memancing ikan. Bukan memberi ikan sekali kemudian setelah itu kita bingung,” kata Jokowi, melanjutkan.

Jokowi mengaku senang mengetahui semakin banyak masyarakat menjadi nasabah Program PNM Mekaar, dari sekitar 400 ribu nasabah pada 2015 hingga saat ini telah mencapai 15,2 juta nasabah. “Saya sudah keliling ke semua provinsi saya kumpulkan dengan semangat yang sama. Dan hampir 99 persen (nasabah) adalah ibu-ibu. Semangat semuanya,” ujar Presiden.

Selain mengajak para nasabah PNM untuk bekerja keras dan disiplin, Presiden juga mendorong mereka untuk kreatif berinovasi dalam menciptakan produk-produk berkualitas yang kemasannya menarik dan harganya bisa bersaing di pasaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement