Kamis 22 Feb 2024 15:33 WIB

Lailatul Qadar, Malam Diberikannya Pahala yang Berlipat-lipat oleh Allah

Malam laitul qadar adalah malam yang ditunggu umat muslim di seluruh dunia.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar
Foto: Republika/mgrol101
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang digambarkan sebagai malam yang penuh dengan kebaikan. Malam yang ditunggu umat muslim di seluruh dunia. Karena pada malam yang berada di bulan Ramadhan itulah malam yang paling baik daripada seribu malam yang telah diberikan Allah SWT bagi umat muslim yang beriman. Allah SWT memberikan pahala yang berlipat – lipat bagi yang melakukan kebaikan pada malam tersebut.

“Allah beri keutamaan beribadah dengan pahala yang berlipat – lipat, diantaranya adalah dengan adanya lailatul qadr ini. Karena lailatul qadr kekhususan di bulan Ramadhan,” Kata Buya Yahya, dikutip dari Youtube, Al-Bahjah TV, Kamis (22/02/2024)

Baca Juga

Malam lailatul qadar juga merupakan malam turunnya ayat – ayat pertama al quran kepada nabi umat islam, Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tertulis pada surat Al-Qadr:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.”

Buya Yahya menjelaskan, para ulama bersepakat bahwa malam lailatul qadar pertama disembunyikan oleh Allah SWT agar umat berlomba mencarinya, jika seandainya malam lailatul qadr telah diberi tahu oleh Allah SWT, maka umat hanya akan beribadah pada hanya sekali pada malam lailatul qadr. Maka beruntunglah umat yang dapat beribadah pada saat malam lailatul qadar.

“Karena disembunyikan maka kita cari tempat persembunyiannya dan tempat persembunyiannya dibatasi, hanya di bulan Ramadhan. Artinya, siapapun yang berusaha menghidupkan antara 1 -30 Ramadhan, dia akan ketemu malam lailatul qadar,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, menghidupkan malam lailatul qadr dengan ibadah. Siapapun yang beribadah pada malam itu lebih bagus daripada seribu bulan. Nabi Muhammad SAW menghidupkan malam lailatul qadr dengan beritikaf dan Imam Syafi’I membenarkan hal tersebut. Bahwa boleh melakukan itikaf walaupun hanya sebentar tidak harus seharian dalam semalam.

“Kurangi kemaksiatan, ini sisi lain yang harus kita perhatikan. Televisi anda harus televisi yang bermanfaat jangan putar televisi yang ga ada gunanya, membuka aurat, kemudian film – film yang tidak pantas, tidak sesuai dengan yang rindu kejayaan (dan) kemuliaan di akhirat, hanya menonton yang baik, terhormat, penuh berkah, dan ada pahalanya, menjauhkan dari dosa. Mendekatlah kepada Allah,” kata Buya Yahya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement