REPUBLIKA.CO.ID,TAIF -- Ibadah haji merupakan panggilan dari Allah SWT kepada hamba pilihannya. Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi mengatakan, hendaknya seorang hamba merasa takut ketika menerima panggilan dari Allah SWT.
"Sebagaimana menyambut seruan atau panggilan raja dunia dengan perasaan takut dan khawatir, begitu juga hendaknya kita menyambut panggilan Allah SWT dengan penuh perasaan cemas dan takut,jangan-jangan kehadiran kita tidak diterima oleh Allah SWT karena dosa yang kita kerjakan," tulis Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji.
Muthrif bin Abdullah rah.a pernah berdoa seperti ini di padang Arafah.
"Ya Allah, janganlah Engkau menolak mereka semua (jamaah haji) hanya karena dosa-dosaku.”
Bakar Mazani rah.a.berkata bahwa seorang wali, ketika melihat jumlah jamaah haji yang sangat banyak di padang Arafah berkata.
"Aku berpikir seandainya aku tidak ada di sini, mereka semua pasti akan diampuni oleh Allah swt..."
Bila Ali Zainal Abidin rah.a memakai pakaian Ihram untuk menunaikan haji, maka wajahnya menjadi pucat, badannya gemetar, dan ia tidak kuasa mengucapkan Talbiyah. Dan bila ada orang yang bertanya kepadanya mengapa ia tidak mengucapkan Labbaik di permulaan Ihram, ia menjawab.
"Aku takut jangan-jangan dijawab dengan Laa Labbaik (kehadiranmu tidak diterima)."
Setelah melalui keadaan seperti itu, ia mengucapkan Labbaik dengan beratnya sehingga jatuh pingsan dan terjatuh dari atas untanya. Setelah siuman, ia mengucapkan Labbaik dengan keadaan seperti itu juga, dan seluruh amalan hajinya disempurnakan dalam keadaan seperti itu.
Imam Ahmad rah.a berkata.
"Aku pernah menunaikan ibadah haji bersama Abu Sulaiman rah.a. Ketika melihat pakaian Ihram, ia tidak mengucapkan Talbiyah. Setelah berjalan kira-kira satu mil, ia jatuh pingsan."
Setelah sadar dari pingsannya, ia berkata kepadaku:
"Wahai Ahmad, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as yang berbunyi.
"Katakanlah kepada orang-orang zhalim supaya mengurangi mengingat Aku, karena Aku akan mengingat mereka dengan laknat (karena bila seseorang mengingat Allah SWT, makan Allah SWT akan mengingatnya).
Hal ini kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya sesuai surah Al-Baqarah ayat 152.
"Ingatlah kamu kepada-Ku, maka Aku akan mengingatmu."