Kamis 22 Feb 2024 16:24 WIB

Hal-Hal yang Bisa Mengurangi Nilai Pahala Puasa

Kalau berpuasa hendaknya kita menghindari kalimat-kalimat yang kotor.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh
Foto: www.freepik.com
Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puasa merupakan satu kesempatan bagi umat muslim untuk memperbanyak pahala dengan melakukan amalan – amalan yang baik. Karena Allah SWT akan memberikan pahala yang setimpal bagi umat muslim yang melakukan hal – hal yang baik ketika berpuasa. Tetapi terdapat kegiatan yang tanpa disadari bahwa itu akan menghilangkan pahala puasa.

“Kalau berpuasa hendaknya kita menghindari kalimat – kalimat yang kotor, jorok, membangkitkan syahwat, menjadikan sebab pertikaian. Di dalam kita berpuasa hendaknya puasa itu menjadikan kita waspada dalam menjaga lisan kita, ngomong kotor naudzubillah. Memang puasanya tetap sah tetapi tanpa disadari menjadikan pahala terhapus,” kata Buya Yahya, dikutip dari Youtube, Al-Bahjah TV, Kamis (22/02/2024).

Baca Juga

Allah SWT yang akan membalasnya sendiri sesuai kebijaksanaan-Nya. Artinya, nilai pahala puasa tidak terbatas, sesuai dengan kadar ketakwaan hamba yang menunaikan ibadah tersebut. Meskipun pahala puasa agung dan tidak ternilai, Nabi Muhammad SAW mewanti-wanti umatnya agar menjauhi maksiat dan perbuatan dosa yang berpotensi menodai ibadah ini.

Sebagaimana penjelasan riwayat Bukhari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia [seorang hamba] telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku," 

“Maka dari itu ketika berpuasa, kita bisa menghindarkan hal – hal yang menjadikan Allah murka. Hal seperti menggunjing, mencaci maki, mengolok, lisan kita jaga. Tidak boleh emosi, kita latih di bulan Ramadhan sehingga nanti keluar dari bulan Ramadhan, kita tetap dalam keadaan normal tidak gampang terpengaruh dengan berita apapun yang sampai ke telinga kita,” kata Buya Yahya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement