Jumat 23 Feb 2024 23:25 WIB

Rusia: Ukraina Kehilangan 2.900 Tentara di Avdiivka

Rusia menghalau 35 serangan Ukraina ke arah Kupyansk.

Red: Ani Nursalikah
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gedung di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.
Foto: EPA-EFE/VADYM SARAKHAN
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gedung di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengklaim Ukraina telah kehilangan lebih dari 2.900 tentara tewas dan terluka di arah Avdiivka, juga dikenal sebagai arah Avdeyevka, selama sepekan terakhir, Jumat (23/2/2024).

“Selama sepekan pada arah ini, musuh kehilangan lebih dari 2.900 tentara tewas dan terluka, 4 tank, 37 kendaraan tempur lapis baja, 90 kendaraan, 8 senjata artileri lapangan, dan sebuah kendaraan tempur MLRS Grad,” kata kementerian itu.

Baca Juga

Rusia berhasil menghalau 35 serangan Ukraina ke arah Kupyansk dan empat serangan lainnya ke arah Donetsk Selatan. Kementerian tersebut menambahkan bahwa 37 serangan kelompoknya telah dilakukan terhadap fasilitas kompleks industri militer Ukraina, infrastruktur lapangan terbang militer, gudang senjata dan pangkalan bahan bakar.

“Kerugian angkatan bersenjata Ukraina (di arah Donetsk Selatan) berjumlah 1.195 tentara, enam tank, enam kendaraan tempur lapis baja, 23 kendaraan dan 16 senjata artileri lapangan,” kata kementerian.

Rusia berhasil menghalau 12 serangan balik Ukraina ke arah Donetsk. “Kerugian musuh berjumlah lebih dari 2.560 tentara, 12 tank, 31 kendaraan tempur lapis baja, 58 kendaraan, 13 senjata artileri lapangan dan sebuah kendaraan tempur Grad MLRS,” kata kementerian itu.

Kiev telah kehilangan 390 tentara di arah Kupyansk, dan lebih dari 460 tentara, serta lima tank di arah Kherson dalam sepekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement