REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku belum fokus membahas Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Hal itu meskipun saat ini sudah mulai bermunculan beberapa nama yang diisukan bakal diusung sejumlah partai politik (parpol) untuk maju di Pilkada DKI.
"Kami masih fokus mengawal suara presiden dan caleg-caleg kami. Belum membahas tentang Pilgub," kata Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Abdul Aziz, Selasa (27/2/2024).
Kendati belum fokus Pilgub DKI, Aziz menyebut pihaknya terbuka untuk kemungkinan berbagai opsi mengenai langkah koalisi dengan parpol lain dalam mengusung gubernur nantinya.
Diketahui, saat ini PKS memiliki 16 suara di DPRD DKI Jakarta. Sementara berdasarkan ketentuan normal yang berlaku, syarat parpol mendaftarkan paslon harus memenuhi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD. Adapun jumlah kursi DPRD DKI adalah 106 kursi, sehingga PKS tidak memenuhi untuk mencalonkan gubernur sendirian.
"Semua opsi dan koalisi sangat mungkin dilakukan karena kursi PKS di DKI belum cukup untuk mencalonkan gubernur sendiri," ujarnya.
Kemudian, saat disinggung calon-calon yang berpotensi diusung, pihaknya belum bisa memastikan. Termasuk munculnya nama Anies Baswedan, eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 yang saat ini tidak berada di posisi unggul dalam Pilpres 2024.
Aziz menyampaikan bahwa PKS masih optimistis bahwa Anies bakal memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Pihaknya meyakini bahwa pilpres tidak hanya berjalan satu putaran.
"InsyaAllah Pak Anies akan menang dan jadi Presiden RI di putaran kedua," ujarnya.