REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Amerika Serikat Taylor Swift dikritik karena melakukan aksi panggung mirip "ritual pemuja setan" di salah satu konsernya. Tudingan itu dilontarkan sesama penyanyi, yakni Shane Lynch yang merupakan anggota grup vokal pria Irlandia, Boyzone.
Lynch yang merupakan penganut Kristen taat berpendapat bahwa banyak bintang pop besar di dunia memasukkan "ritual pemuja setan" dalam penampilan live, termasuk Swift. Namun, para penggemar tidak menyadari atau tidak mengenali aksi tersebut.
Menurut Lynch, aksi itu termasuk banyak orang bertudung dan mengenakan topeng serta upacara tertentu dengan pembakaran. Banyak pertunjukan panggung serupa diterima begitu saja dan malah dinikmati oleh puluhan ribu penonton yang terkecoh.
"Bahkan Taylor Swift – salah satu artis terhebat di dunia – Anda akan menonton di salah satu pertunjukannya dia melakukan dua atau tiga ritual setan yang berbeda untuk dilakukan, dengan pentagram di tanah dan segala macam hal. Tapi bagi banyak orang, itu hanya seni dan sayangnya begitulah cara orang melihatnya," ujar Lynch, dikutip dari laman AceShowbiz, Selasa (27/2/2024).
Lynch mengaku sangat cermat dengan karya musik yang dia nikmati dari musisi tertentu. Sebagai contoh, bintang berusia 47 tahun itu berhenti mendengarkan musik hip-hop dan grime karena pesan-pesan satanic dan kejahatan tersembunyi dalam liriknya.
Tidak cuma pada lirik, menurut Lynch hal itu juga bisa termuat dalam irama lagu. Padahal, musik bakal melekat kuat pada emosi seseorang.