REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Rabu (28/2/2024) menyatakan dukungannya terhadap upaya Amerika Serikat (AS) mendorong terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, dia memperingatkan bahwa apabila gencatan senjata tersebut gagal "dalam hitungan hari", tidak akan ada pihak mana pun yang diuntungkan.
Pernyataan itu disampaikan Sunak untuk menanggapi pertanyaan anggota parlemen apakah dia setuju dengan Presiden AS Joe Biden yang mengharapkan negosiasi gencatan senjata tercapai akhir pekan ini. Sunak juga mengatakan, Inggris harus bangga terhadap bantuan kemanusiaan yang telah diberikan negara itu kepada penduduk Gaza.
Joe Biden pada Senin (26/2/2024) mengatakan bahwa apabila gencatan senjata sementara tercapai, dinamika konflik antara Israel dan Palestina dapat berubah. Dalam wawancara televisi itu, dia juga mengatakan bahwa apabila kesepakatan pertukaran sandera tercapai, Israel akan menangguhkan serangannya ke Jalur Gaza selama bulan puasa.
"Bulan Ramadan akan segera tiba, dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka akan menghentikan kegiatan mereka selama Ramadhan untuk memberi waktu bagi penyelamatan semua sandera," ucap Biden. Dia sebelumnya juga mengungkapkan harapannya agar gencatan senjata bisa terwujud pada 4 Maret mendatang.