REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerja sama Pertamina Lubricants dan VR 46 Racing Team sudah resmi diluncurkan di Riccione, Italia, pada 24 Januari lalu. Nantinya, tim besutan legenda MotoGP Valentino Rossi itu akan bernama resmi Pertamina Enduro VR 46 Racing Team mulai musim 2024 sampai 2026.
Sebagai bagian dari kerja sama, Pertamina Lubricants dan VR46 Racing Team akan mengetes produk pelumas yang akan dikembangkan secara bersama untuk dipasarkan di Indonesia dan luar negeri. Kemudian kerja sama untuk pengembangan riders academy VR46 juga akan dimulai pada 2025.
Profesionalisme dari pihak VR 46 Racing Team membuat terkesan pihak Pertamina Lubricants. Nugroho Setyo Utomo, VP Sales & Marketing Domestic Retail Automotive PT Pertamina Lubricants, mengungkap sisi profesionalisme mitra kerja mereka.
Ia bercerita, saat menggelar meeting di Eropa untuk memutuskan pembalap pada musim 2024, pihak VR 46 Racing Team memikirkan dengan detail hingga ke makanan halal yang akan dikonsumsi para tamunya dari Indonesia.
"Jadi para koki dari tim mereka belajar tentang sertifikasi halal, cara mengolah daging halal sesuai tata cara Islam karena mereka paham kalau mayoritas orang Indonesia itu beragama Islam. Hal-hal detail seperti ini diperhatikan dengan baik yang membuat kami kagum atas profesionalisme mereka," kata Nugroho saat berbincang dengan sejumlah awak media di Jakarta pada Kamis (29/2/2024) siang.
Untuk MotoGP 2024, Pertamina Enduro VR 46 Racing Team akan diperkuat Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi. Mereka akan memacu motor Ducati Desmosedici GP dengan livery kuning. Motor Desmosedici ini nantinya akan menggunakan oli Enduro yang merupakan produk flagship Pertamina Lubricants yang disesuaikan dengan karakteristik motor dan pembalap.
Pertamina Enduro VR 46 Racing Team ditargetkan bisa menjadi tim satelit yang akan berjaya di MotoGP dalam beberapa tahun ke depan.
Mengenai nilai sponsorship, Nugroho tak mau menungkapkan secara gamblang. Namun, ia mengatakan angka yang dikeluarkan pihak Pertamina Lubricants tak jauh-jauh dari angka yang beredar di kisaran Rp 200-an miliar.
"Kalau teman-teman bisa lihat sebenarnya ada beberapa referensi, kurang lebih kalau referensi itu dicari, ya kisarannya begitulah (sekitar Rp 200-an miliar). Namun sejak kita sepakat menjalin kerja sama dari Oktober tahun lalu, nilainya sudah kembali," ujar Nugroho menambahkan.
Tak sekadar bisnis
Pertamina Lubricants...