Sabtu 02 Mar 2024 21:21 WIB

Di Muktamar ke-20 IMM, Prof Haedar Ajak Kaum Muda Rawat Persatuan Bangsa

Dalam Muktamar kali ini, IMM mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir (kedua kanan) disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy (ketiga kanan), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kelima kiri), Menpora Dito Ariotedjo (ketiga kiri), Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kedua kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (keempat kanan), PJ Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni (keempat kiri), Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni (kiri) dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Musawir Yahya (kelima kanan) usai membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024). Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir (kedua kanan) disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy (ketiga kanan), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kelima kiri), Menpora Dito Ariotedjo (ketiga kiri), Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kedua kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (keempat kanan), PJ Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni (keempat kiri), Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni (kiri) dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Musawir Yahya (kelima kanan) usai membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024). Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Muktamar ke-20 di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan pada 1-3 Maret 2024. Dalam Muktamar kali ini, IMM mengangkat tema "Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat".

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menyampaikan syukur pembukaan Muktamar akhirnya terlaksana dan pertama kali dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Dia berpesan kepada mahasiawa dan kaum muda Muhammadiyah untuk menjaga persatuan. 

Baca Juga

Menurut Prof Haedar, bangsa Indonesia perlu bersatu kembali dalam proses demokrasi. Persatuan Indonesia merupakan value yang harus menjadi bingkai dalam berbagsa dan bernegara. Seperti halnya air dan minyak yang pada dasarnya susah untuk bersatu. 

Dia pun bersyukur Indonesia yang majemuk bisa bersatu dalam proses sejarah yang panjang. Hal ini tak terlepas dari kearifan tokoh bangsa dari fase ke fase dan semangat moderat seluruh warga bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan sekaligus mengelola perbedaan dengan baik. Ll

“Kaum muda harus dapat merawat persatuan dan kesatuan yang telah dibangun hingga saat ini. Maka merawat persatuan dan kesatuan hari ini bagi kaum muda merupakan tugas mulia. Perlu lapang hati sedalam jiwa yang dimiliki. Karena perbedaan adalah bunga demokrasi yang tidak boleh dirusak,” ujar Prof Haedar dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/3/2024).

Dia mengatakan, IMM sebagai generasi intelektual Muhammadiyah yang memiliki cita-cita membangun umat dan bangsa harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, dan tidak boleh merasa segalanya sempurna dan mapan. 

"IMM harus merancang masa depan yang abadi dengan modal kesalehan berbasis iman dan takwa, cerdas berilmu, mandiri, peran sosial yang tinggi, penghidmatan yang tulus untuk bangsa dan negara,” ucap Prof Haedar.

Pembukaan Muktamar IMM ke-20 dibuka oleh Presiden Republik Indonesia di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (1/3/2024). 

Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya mengapresiasi yang tinggi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang menurutnya berhidmat dengan sepenuh hati untuk kepentingan bangsa kita. Menurut dia, langkah strategis yang dilakukan oleh Jokowi beserta para jajaran kabinet untuk menggenjot hilirisasi juga disoroti sebagai contoh nyata dari semangat berdaulat.

“Sebagai generasi intelektual muda, pembaharu juga penerus bangsa yang peka terhadap keadaan masyarakat, tema ini kami hadirkan sebagai spirit untuk terus memperkuat berkontribusi IMM bagi nusa dan bangsa,” ujar Abdul di hadapan Presiden Joko Widodo beserta beberapa jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir.

Hilirisasi, yang sering disebut downstreaming atau value-adding, merupakan upaya meredam ekspor bahan mentah dan sebaliknya mendorong industri domestik untuk menggunakan bahan tersebut supaya meningkatkan nilai tambah domestik, sembari menciptakan lapangan kerja. 

"Dalam hal ini, hilirisasi bisa kita sebut sebagai upaya membangun kedaulatan bangsa dari sektor kebijakan ekonomi," ucap dia.

Abdul juga mengingatkan tentang gagasan Tri Sakti Bung Karno. Dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964, Presiden Soekarno menyampaikan gagasan tentang Tri Sakti, yaitu: Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi, dan Berkepribadian dalam berkebudayaan. 

Menurut dia, gagasan tersebut dipicu sebab pengalaman kolonialisme di Indonesia yang berdampak pada rusaknya mental bangsa, sistem perekonomian yang tergantung pada pasokan asing, serta mental terjajah yang menggerus budaya bangsa sehingga melupakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi Indonesia.

“Pada akhirnya, Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidak hanya menjadi forum untuk mengangkat tema 'Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat', tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu, serta meneguhkan tekad generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara,” kata Abdul.

Sementara, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa IMM merupakan organisasi yang sangat penting. Dia pun mengpresiasi peran aktif seluruh kader IMM dalam menjalankan agenda kebangsaan, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang pemilihnya 56 persen atau 113 juta orang itu generasi milenial dan Z.

“Kenapa saya capek-capek datang ke Palembang ini? Karena IMM itu adalah organisasi penting dan acara Muktamar IMM juga sangat penting. Maka, saya putuskan saya datang,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, kondisi politik dan landscape ekonomi global sudah berubah. Hal ini karena adanya disrupsi teknologi hingga membuat interaksi sosial juga berubah. 

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia harus melakukan hirilisasi apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia ingin melompat terus lebih baik kedepannya.

“Menurut saya anak muda Indonesia tidak apatis terhadap politik, justru pemuda punya kemauan besar untuk kontribusi bagi kemajuan bangsa. Kita tahu geopolitik global saat ini sulit untuk dihitung, sangat sulit dikalkulasi, ekonomi global juga sama, ketidakpastiannya sulit dikalkulasi. Dalam lompatan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus melakukan hirilisasi,” kata Jokowi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement