Senin 04 Mar 2024 19:19 WIB

Kementan Bersinergi dengan TNI Optimasi Lahan Rawa di 2024

Pengembangan lahan rawa dinilai potensial sebagai penyedia pangan di masa depan.

Red: Nora Azizah
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengawal pengembangan lahan rawa sebagai lahan potensial dan penyedia pangan masa depan.
Foto: Dok. Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengawal pengembangan lahan rawa sebagai lahan potensial dan penyedia pangan masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengawal pengembangan lahan rawa sebagai lahan potensial dan penyedia pangan masa depan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa peranan TNI sangat penting karena memiliki kekuatan besar hingga ke tingkat bawah. Hal ini dapat menjadi motor penggerak bagi pelaksanaan dan peningkatan produktivitas pertanian khusus padi dan jagung dengan melakukan penambahan luas lahan, optimasi lahan dan pompanisasi.

"Kerja sama dengan TNI adalah akselerasi peningkatan produksi melalui dua agenda, yakni perluasan areal tanam dan opla (optimasi lahan) yang didukung dengan pompanisasi. Yang pasti Kementan dan TNI berkomitmen menciptakan hasil pembangunan pertanian yang dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia," ujar Mentan, pada acara Penandatangan Nota Kesepahaman dan Kerja Sama Kementan dengan TNI dalam Optimasi Lahan Rawa di Auditorium Kementan, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

Amran mejelaskan, melalui kegiatan Opla dan penambahan luas areal tanam pihaknya optimis dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih baik sehingga ke depan Indonesia dapat merajai ekspor serta mampu menekan impor. Terobosan ini guna menjadi solusi nyata mengingat saat ini sektor pertanian memiliki tantangan dan dinamika yang cukup besar, terlebih Indonesia dan juga dunia menghadapi perubahan iklim El Nino yang cukup panjang sehingga ancaman krisis pangan perlu terus diwaspadai secara bersama-sama.

"Karena itu, dibutuhkan kolaborasi antar pihak baik dengan kementerian dan lembaga negara maupun dengan TNI. Dengan semangat dan kerja keras ini, saya yakin kita dapat mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Mari kita bersatu, berkolaborasi, dan bekerja keras untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi pertanian dan ketahanan pangan Indonesia," katanya.

Mentan berharap, kolaborasi Kementan-TNI dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari yang tadinya hanya satu kali menjadi dua kali tanam per tahun. Lahan rawa adalah lahan yang harus dihidupkan melalui mekanisasi dan pertanaman yang lebih baik.

"Insyaallah sekarang bisa menambah produksi dan menambah indeks pertanaman dari yang satu kali menjadi dua kali bahkan tiga kali, kemudian dengan areal tanam yang di lakukan diharapkan produksi kita membaik ke depanya," tegasnya.

Waaster Kasad Brigjen TNI Heri Susanto mengatakan, TNI siap mensukseskan kegiatan Opla, perluasan areal tanam dan pompanisasi. Teknis pelibatan TNI yakni melakukan pendampingan dan membantu pelaksanaan di lapangan bersama dinas pertanian dan petani. 

"Kami TNI siap mendukung apa yang disampaikan Pak Menteri dalam akselerasi produksi melalui kegiatan penambahan luas tanam, optimasi lahan dan pompanisa. Kami yakin mencapainya. Pak Menteri yakin, kami tambah yakin bisa mengerjakannya," tegas Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement