REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Lazio Maurizio Sarri merasa Liga Champions musim ini berjalan positif untuk timnya. Padahal timnya baru saja dihentikan Bayern Munchen pada babak 16 besar, Rabu (6/3/2024) dini hari WIB.
Biancocelesti telah memenangi leg pertama 1-0 di Stadio Olimpico berkat gol penalti Ciro Immobile. Namun sang kapten menyia-nyiakan peluang emas untuk membawa mereka memimpin di Allianz Arena dengan sundulan melebar setelah menerima umpan silang Mattia Zaccagni yang terdefleksi.
Beberapa saat kemudian, Harry Kane memecah kebuntuan, diikuti oleh Thomas Muller yang mengarahkan tendangan voli Matthijs de Ligt dari jarak enam meter dalam situasi sepak pojok dengan tendangan terakhir di babak pertama.
Kane menambahkan gol ketiga untuk Bayern setelah jeda untuk membuat skor menjadi 3-0. Lazio tidak mampu melepaskan satu pun tendangan tepat sasaran dalam kekalahan tersebut.
"Kami bermain bagus pada babak pertama melawan tim yang, tidak seperti baru-baru ini, bermain seperti Bayern sungguhan. Sudah diduga, tim-tim ini kerap meningkatkan permainannya di kompetisi ini,” ujar Sarri kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia.
“Kami bertahan dalam permainan hingga gol kedua, kami memiliki peluang untuk memimpin. Saya rasa skor 1-0 tidak akan merampas harapan kami. Namun gol kedua membuat kami masuk ke ruang ganti dengan sangat kecewa dan tanpa keyakinan kami bisa membalikkan keadaan.”
Pakar Sky Sport Italia Fabio Capello mengkritisi Sarri yang seharusnya mengubah sistemnya dari 4-3-3, karena akan lebih cocok untuk menetralisir Bayern Munchen ketika mereka sudah memiliki keunggulan di leg pertama. Sarri mengabaikannya sambil tertawa pahit.
“Saya bahkan tidak bermimpi mengubah sistem. Ada intensitas lain juga karena Anda memerlukan tiga atau empat sentuhan untuk melakukan apa yang bisa dilakukan lawan Anda dalam dua sentuhan. Itu sudah jelas,” kata dia.
Meski tersingkir dari babak 16 besar, Sarri bersikeras ini merupakan Liga Champions yang positif bagi Lazio. “Tentu saja positif, tim seperti kami yang berhasil bermain di turnamen level ini dengan kompetitif dengan lebih banyak kemenangan daripada kekalahan, itu positif.”
Sarri belum pernah mampu mencapai perempat final Liga Champions, tersingkir di babak 16 besar bersama Napoli, Juventus, dan kini Lazio.