Rabu 06 Mar 2024 22:38 WIB

Pemkab Bangkalan Pantau Stok Pangan untuk Kebutuhan Bulan Ramadhan

Pemkab Bangkalan juga memantau kondisi harga komoditas pokok menjelang Ramadhan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie.
Foto: Dok Pemkab Bangkalan
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, berupaya memastikan stok pangan untuk kebutuhan bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti. Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie mengeklaim stok pangan masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya.

“Ini sesuai dengan hasil pemantauan stok pangan yang kami lakukan dalam beberapa hari terakhir ini,” kata Edie di Bangkalan, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga

Ihwal beras, Edie mengatakan, tingkat produksinya terbilang tinggi, terlebih di Kecamatan Sepulu. Ia menjelaskan, di wilayah kecamatan tersebut luas tanaman padi mencapai sekitar 49.905 hektare. Dengan rata-rata produktivitas sekitar 4,06 ton per hektare, hasil panennya disebut dapat mencapai sekitar 164.138 ton.

Menurut Edie, jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga Bangkalan. “Karena berdasarkan perhitungan kami, konsumsi beras warga Bangkalan dalam setahun sebanyak 98.864 ton,” kata dia.

Edie mengatakan, pemkab akan terus memantau stok pangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Selain itu, pemkab juga memonitor perkembangan harga kebutuhan pokok di lapangan.

“Ini sebagai upaya antisipasi. Karena, berdasarkan kebiasaan, harga kebutuhan bahan pokok di awal Ramadhan cenderung naik dan demikian juga menjelang Lebaran,” kata Edie.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement