Kamis 04 Jan 2024 12:27 WIB

Soroti Antrean Pasien, Pj Bupati Bangkalan Minta Gedung Baru RSUD Dikebut

Di RSUD Syamrabu akan dibangun gedung lima lantai.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pasien mengantre di rumah sakit.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
(ILUSTRASI) Pasien mengantre di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN — Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Jawa Timur, Arief M Edie, meminta percepatan pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu). Adanya gedung baru diharapkan dapat mengurangi antrean pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, serta keluhan yang disampaikan masyarakat, bahwa pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit selama ini selalu penuh,” kata Arief.

Baca Juga

Arief mengunjungi langsung RSUD Syamrabu pada Rabu (3/1/2024). Ia pun menyampaikan agar pembangunan gedung lima lantai di rumah sakit tersebut dapat disegerakan. Pada tahap awal rencananya dibangun tiga lantai terlebih dahulu.

“Kami sudah meminta kepada direktur agar program pembangunan gedung tersebut segera dieksekusi. Saat ini RSUD merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga bisa mengelola keuangan sendiri,” kata Arief.

Arief menjelaskan, saat ini hampir semua penduduk di Kabupaten Bangkalan sudah tercakup dalam program Universal Health Coverage (UHC), mencapai 1.068.717 jiwa. Sebelum UHC, hanya 680.219 jiwa atau sekitar 63,65 persen. Sejak program UHC diluncurkan, kata dia, ada peningkatan masyarakat yang mengakses pelayanan kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit.

Namun, belum seiring dengan peningkatan daya tampung fasilitas kesehatan. “Karena itu, pembangunan atau perluasan kapasitas tampung rumah sakit menjadi kebutuhan, agar semua masyarakat bisa terlayani dengan baik,” kata Arief.

Direktur RSUD Syamrabu, Farhat Suryaningrat, mengatakan, ada rencana pembangunan gedung lima lantai. Lantai bawah rencananya dijadikan poli penyakit dalam dan saraf. Lantai dua dan tiga akan ditujukan untuk layanan cuci darah. Adapun lantai empat dan limanya akan dijadikan ruang rawat inap penyakit dalam dan saraf. “Gedung ini untuk mengurai antrean yang sering terjadi di depan,” kata dia.

Farhat mengatakan, pihaknya akan memastikan pembangunan gedung baru itu tidak mengganggu jalannya pelayanan terhadap masyarakat. “Kami akan rekayasa ruangan. Rencananya yang akan dibongkar ruangan pasien isolasi, jadi sementara akan kita pindahkan. Kemudian lorong-lorong akan kita manfaatkan,” ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement