Kamis 07 Mar 2024 12:16 WIB

Presiden Jokowi: Sektor UMKM Sokong 61 Persen PDB Nasional 

UMKM berhasil menyerap tenaga kerja hingga 97 persen.

Hadjiah (54) pemilik UMKM Dapoer Mpok Iyah mengemas nasi box pesanan di rumahnya di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2024). UMKM berkontribusi 61 persen terhadap PDB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hadjiah (54) pemilik UMKM Dapoer Mpok Iyah mengemas nasi box pesanan di rumahnya di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2024). UMKM berkontribusi 61 persen terhadap PDB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia disokong oleh aktivitas dagang para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh karena itu, sektor ini perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah.

"Kita tahu jumlah UMKM kita itu kurang lebih 65 juta, kurang lebih. Kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali," kata Presiden Jokowi saat membuka BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, diikuti dalam jaringan (daring), Kamis (7/3/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan sektor UMKM perlu memperoleh perhatian khusus pemerintah. Selain menjadi penyumbang PDB nasional, UMKM juga berhasil menyerap tenaga kerja yang sangat besar mencapai 97 persen.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi peran BRI dalam pengembangan sektor UMKM nasional melalui implementasi digital banking hingga menyentuh nasabah di lapisan bawah.

"Bayangkan mengelola 740 ribu warung BRIlink, agen BRIlink bukan sesuatu yang mudah dengan transaksi setiap tahun Rp 1.400 triliun, ngurusi urusan yang kecil-kecil yang sebelumnya itu diurusi oleh rentenir dan diurusi oleh bank ritel di mana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI. Ini juga yang harus kita apresiasi," katanya.

Menurut Jokowi, pemerintah juga berkontribusi pada pengembangan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai subsidi mencapai Rp 45 triliun.

"Pemerintah juga ikut, jangan keliru, untuk KUR. Itu subsidi pemerintah Rp46 triliun agar bunganya bisa turun di angka 3 persen untuk usaha mikro dan usaha kecil 6 persen," katanya.

Kontribusi tersebut, kata Jokowi, bukan nominal kecil, sebab setara dengan besaran anggaran untuk membangun 40 infrastruktur waduk.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi hadirnya sejumlah instrumen pembiayaan UMKM, seperti pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang dikelola BRI dengan jumlah nasabah mencapai 8,2 juta orang.

"Apa yang telah dilakukan dalam hal pembiayaan, saya senang ada Holding BRI, UMi masuk. UMi ini nasabahnya sudah di angka 8,2 juta yang memberi kredit hanya sampai Rp 10 juta," katanya.

Selain itu, juga ada Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang bisa memberikan kredit maksimal di angka Rp 25 juta kepada 15,2 juta nasabah, serta KUR yang bisa memberikan kredit sampai Rp 500 juta.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement