REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Liga Arab telah meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata menjelang Ramadhan. Permohonan ini dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dalam sebuah pernyataan kepada rakyat Sudan.
"Menjelang bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai dalam beberapa hari lagi, Sudan terus menyaksikan pertumpahan darah selama perang setahun terakhir, memupuskan harapan dan impian jutaan orang untuk kehidupan yang aman di tanah air mereka.” kata Gheit, dilansir dari Arab News, Kamis (7/3/2024).
“Saat Ramadhan mendekat, saya mendesak saudara-saudara Sudan untuk melakukan semua upaya dalam mencari perdamaian, terlibat dalam dialog dan memprioritaskan kesejahteraan tanah air. Biarkan setiap langkah tulus diambil untuk membungkam senjata, menyembuhkan luka dan memulihkan harapan untuk masa depan,” ujarnya.
Dia menambahkan, konflik brutal ini telah mengusir jutaan orang dari rumah mereka, menghancurkan ibu kota nasional, membuat keluarga dan desa menjadi kejahatan keji, menanamkan ketakutan dan teror di antara hati yang tidak bersalah yang telah kehilangan orang yang dicintai dan properti, dan memicu pidato kebencian, balas dendam, dan balas dendam dalam satu negara.
“Saya mengingatkan semua orang Sudan tentang kualitas toleransi dan kemurnian hati mereka yang terkenal, yang dirayakan di antara tetangga mereka,” ujar Gheit.
Kontribusi berharga dari generasi masa lalu dalam membela bangsa mereka dan membangun kebangkitannya tak terhapuskan dalam ingatan. Pada saat-saat kritis ini untuk negara dan institusi mereka, inilah saatnya untuk mengingat kembali kualitas dan upaya ini.
“Saat kita mendekati bulan toleransi, di mana umat Islam berjuang untuk kebaikan, pengampunan, dan tidak mementingkan diri sendiri, saya mendesak saudara-saudara Sudan saya untuk melindungi darah mereka dalam penghormatan kepada bulan yang suci ini, kepada tanah air mereka dan kehormatan mereka sendiri,” ujar Gheit.
“Liga Arab siap mendukung setiap upaya apapun untuk memulihkan perdamaian, stabilitas, dan harapan di Sudan," tambahnya.
Sementara itu, Aboul Gheit bertemu dengan pejabat dari Komite Tingkat Tinggi Uni Afrika tentang Sudan, yang dipimpin oleh Mohamed Ibn Chambas. Kedua belah pihak mengadakan diskusi terperinci tentang krisis Sudan
Juru bicara Aboul Gheit, Jamal Rushdi mengatakan Ibn Chambas menguraikan pekerjaan komite untuk mengakhiri perang di Sudan. Ibn Chambas dan pejabat komite menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Liga Arab dalam upaya perdamaian.
Ketua komite memberi pengarahan kepada Aboul Gheit tentang hasil pertemuannya di Port Sudan dengan ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan. Kepala Liga Arab mengatakan perjanjian gencatan senjata dapat menyelamatkan negara Sudan, yang telah mengalami kerusakan infrastruktur yang signifikan, terutama di ibu kota, Khartoum.
Aboul Gheit menyoroti upaya Liga Arab untuk bekerja dengan mitra internasional, termasuk Uni Afrika, dalam mengakhiri perang.
“Kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah Sudan sangat penting dalam memastikan keberhasilan setiap kesepakatan damai,” tambahnya.