REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah penglihatan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga anak-anak. Mata anak-anak terus berkembang sepanjang masa pertumbuhan mereka.
Menurut Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, dr Kevin, SpM, dalam masa ini, perubahan pada bentuk mata, panjang bola mata, dan fokus mata dapat terjadi. Perubahan dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti miopia (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), atau astigmatisme.
"Banyak faktor yang memengaruhi gangguan penglihatan pada anak," kata dr Kevin dalam rilis pers, dikutip Kamis (7/3/2024).
Faktor itu mulai dari genetik, kecelakaan, serta yang paling umum adalah konsumsi pada gadget, ponsel pintar dan layar komputer yang berlebihan. Anak-anak bisa mengalami masalah penglihatan yang mungkin tidak mereka sadari. Sebaiknya orang tua perlu memperhatikan lebih detail tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah mata pada anak.
Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa seorang anak perlu menjalani pemeriksaan mata bisa bervariasi. Berijut beberapa gejala umum bahwa mata anak perlu segera dilakukan pemeriksaan:
1. Kesulitan membaca
Salah satu tanda yang paling umum adalah kesulitan dalam membaca. Jika anak sering mengernyitkan dahi, menggeser buku terlalu dekat atau terlalu jauh dari mata atau sering kehilangan tempat saat membaca, ini bisa menjadi indikasi masalah penglihatan.
2. Sering kedipkan atau menggosok mata
Tanda ini bisa mengindikasikan ketidaknyamanan atau iritasi pada mata. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti mata kering atau masalah alergi.
3. Sering sakit kepala
Anak-anak yang sering mengalami sakit kepala, terutama di bagian dahi atau di belakang mata, mungkin mengalami masalah penglihatan. Mata yang bekerja keras untuk fokus dapat memicu sakit kepala.
4. Menutup salah satu mata saat melihat sesuatu
Jika anak cenderung menutup salah satu mata saat melihat sesuatu, ini bisa menjadi tanda bahwa satu mata bekerja lebih baik daripada yang lain. Hal itu dapat mengindikasikan perbedaan dalam penglihatan di kedua mata.
5. Sensivitas cahaya tinggi
Anak yang terlalu sensitif terhadap cahaya bisa memiliki masalah mata, seperti astigmatisme. Mereka mungkin akan merasa tidak nyaman dalam cahaya terang.
6. Tidak mampu melihat jarak jauh atau dekat
Jika anak kesulitan melihat benda yang jauh atau dekat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki masalah penglihatan yang perlu diperiksa.
7. Mata merah, berair, gatal terus menerus
Mata yang merah, berair, atau gatal bisa menjadi tanda infeksi mata atau masalah alergi. Namun, ini juga bisa mengindikasikan masalah mata yang lebih serius.
Pemeriksaan mata yang tepat waktu dapat membantu mendiagnosis dan mengatasi masalah penglihatan anak sejak dini. Sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan penglihatan yang optimal.
Kapan perlu periksa ke dokter?
Untuk memastikan bahwa masalah mata pada anak terdeteksi dan diatasi sejak dini, sangat penting melakukan pemeriksaan mata anak secara rutin. Terlebih lagi bagi yang memiliki anak usia tiga hingga lima tahun, atau anak dengan usia siap masuk sekolah. Memeriksa mata adalah hal yang wajib dilakukan.
Selanjutnya, usia lima hingga 17 tahun, lakukan pemeriksaan mata anak setidaknya satu tahun sekali. Mengapa demikian? Pada rentang usia tersebut, anak-anak cenderung lebih cepat mengalami perubahan refraksi mata sehingga diperlukan deteksi dini secara tepat.
Jika ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, seperti miopia, hipermetropi, atau astigmatisme, anak-anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah serupa. Dalam kasus ini, sebaiknya anak-anak diperiksa mata lebih awal.
Rutin melakukan pemeriksaan mata anak adalah langkah preventif yang bijak untuk memastikan mereka memiliki penglihatan yang optimal sepanjang masa pertumbuhan mereka. Ingatlah bahwa mata yang sehat adalah kunci untuk belajar, bermain, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.