Jumat 15 Mar 2024 14:48 WIB

BRIN: Perubahan Iklim Bisa Memicu Krisis Lahan dan Air di Indonesia

Perubahan iklim ditandai dengan adanya peningkatan suhu 0,3 derajat celcius.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Perubahan iklim berdampak pada berbagai hal termasuk sumber daya air di Indonesia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Perubahan iklim berdampak pada berbagai hal termasuk sumber daya air di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim berdampak pada berbagai hal termasuk sumber daya air di Indonesia. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, mengatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan tekanan pada sumber daya air meningkat, sehingga bisa memicu krisis lahan dan air.

"Perubahan iklim berdampak pada proses hidrologi dan sumber daya air di antaranya terhadap perubahan siklus air, kenaikan suhu bumi, kenaikan muka air dan terjadinya iklim ekstrim," kata Mego dalam keterangan tertulis seperti dikutip Jumat (15/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim di Indonesia ditandai dengan adanya peningkatan suhu 0,3 derajat celcius dan menurunnya curah hujan tahunan sebesar 2-3 persen. Dalam menghadapi tantangan ini, adaptasi dan mitigasi iklim sangatlah mendesak agar krisis lahan dan air tidak semakin parah.

Mego pun mendorong semua lembaga terkait untuk melakukan pendekatan bersinergi dan berkolaborasi. Di antaranya guna meningkatkan manajemen prasarana sumber daya air, mengembangkan disaster risk management banjir, tanah longsor dan kekeringan, meningkatkan manajemen dan mengembangkan prasarana sumber daya air untuk pengendalian daya rusak air.