Jumat 15 Mar 2024 18:02 WIB

Wapres Nilai Kepulauan Riau Dapat Jadi Pusat Pelabuhan Logistik Halal

Wapres: pemda dan warga Kepulauan Riau terus gali potensi unggulan daerah

Wapres RI, KH Maruf Amin saat menghadiri Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2023 di Gedung Ombudsman RI, Jl. HR. Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/03/2024)
Foto: Dok Setwapres
Wapres RI, KH Maruf Amin saat menghadiri Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2023 di Gedung Ombudsman RI, Jl. HR. Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/03/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) terus menggali potensi unggulan daerah dan meningkatkan nilai tambah industri produk halal lokal.

Menurut Wapres, dengan 97 persen lebih kawasan perairan laut, Kepri kaya hasil laut dan berpotensi besar dalam pengembangan ekonomi biru. Untuk itu, ekosistem rantai nilai halal pada sektor ini patut terus dikembangkan.

Baca Juga

"Harapannya banyak produk halal sektor perikanan dan kelautan di Kepri akan mengglobal, serta transformasi ekonomi daerah terdorong ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ujar Wapres Ma'ruf Amin, usai membuka Kepulauan Riau Ramadhan (KURMA) Fair 2024 di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Jumat (1/3/2024).

Selain itu, kata Wapres lagi, potensi pengembangan logistik halal dapat lebih digali, termasuk peluang pembangunan pelabuhan logistik halal yang akan menjadikan Kepri hub perdagangan halal internasional.

Hal itu bisa dikembangkan melalui kolaborasi dengan lembaga halal negara lain, guna mendorong pengembangan ekosistem halal regional dan global, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Misalnya bekerja sama dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura," kata Wapres.

Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan. Antara lain, perlunya penguatan infrastruktur ekosistem rantai nilai halal dalam peningkatan daya saing dan produktivitas industri halal.

Efektivitas proses bisnis sertifikasi halal mesti terus ditingkatkan, termasuk penguatan pada sektor hulu, yakni sertifikasi rumah potong hewan dan juru sembelih halal. Beragam insentif fiskal dan nonfiskal dapat diberikan untuk menaikkan partisipasi pelaku rantai nilai halal.

 

Kemudian program kurasi, inkubasi dan pendampingan usaha syariah agar dioptimalkan, dengan melibatkan komunitas masyarakat, termasuk masjid dan pesantren. Komitmen pendampingan idealnya dilakukan sampai UMKM berhasil mengekspor produk halal ke pasar global.

 

Selanjutnya, diperlukan inovasi dan kolaborasi riset serta pemanfaatan teknologi dalam penguatan ekosistem rantai nilai halal yang inklusif, beretika dan berkelanjutan.

 

"Inovasi pemanfaatan teknologi digital seperti dalam proses ketertelusuran halal diyakini akan mengakselerasi pengembangan ekosistem rantai nilai halal," ujar Wapres pula.

 

Dalam kesempatan ini, Wapres turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama semua pihak dalam penyelenggaraan kegiatan Kepulauan Riau Ramadhan Fair 2024 di Tanjungpinang.

 

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memajukan industri halal Indonesia, khususnya Kepri.

 

"Acara ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas, terutama pelaku UMKM di Kepri agar mampu menembus pasar global," demikian Wapres RI.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement