Jumat 15 Mar 2024 20:36 WIB

Restoran yang Dulu Diboikot, Kini Mulai Ramai

Restoran cepat saji yang diduga terafiliasi Israel, kini mulai ramai dikunjungi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nashih Nashrullah
Boikot produk Israel (ilustrasi).
Foto: muslimvillage.com
Boikot produk Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi boikot produk yang diduga berkaitan dengan Israel belakangan dinilai mulai mengendur. Hal itu terlihat dari mulai ramainya sejumlah restoran, yang sebelumnya menjadi sasaran boikot masyarakat.

Republika.co.id mencoba mendatangi salah satunya yang berlokasi di Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jumat (15/3/2024). Nyatanya, restoran cepat saji berlogo huruf 'M' itu ramai dikunjungi pelanggan. 

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, terdapat puluhan sepeda motor dan mobil yang terpakir. Seorang petugas parkir di lokasi itu mengatakan, pengunjung mulai kembali mengalami peningkatan sejak sebulan terakhir.

Meski kunjungan belum normal seperti semula, perlahan orang-orang mulai kembali berdatangan. ''Sekarang sudah mendingan. Ada 20 persen," kata lelaki yang tidak mau disebut namanya itu kepada Republika.co.id, Jumat.

Menurut dia, peningkatan kunjungan dimulai ketika manajemen memberikan harga promo. Selain itu, mahasiswa yang berkampus di sekitar kawasan Kelapa Dua juga sudah mulai kembali masuk. "Memang kalau di sini, mayoritas pengunjungnya itu mahasiswa," kata dia.

Dia mengakui, kunjungan yang ada saat ini masih jauh dibandingkan sebelum aksi boikot dilakukan. Namun, secara perlahan kunjungan kembali mengalami peningkatan.

Restoran lainnya yang terkena dampak boikot, juga mulai kembali didatangi para pelanggan. Resto cepat saji yang menyajikan ayam goreng krispi ini sudah mulai terlihat dikunjungi sejumlah pengunjung.

Para pengunjungnya sebagian makan di dalam restoran, sebagian lainnya membeli menggunakan layanan drive thru. ''Sekarang (pembeli) sudah setengahnya. Waktu awal boikot itu sepi banget. Sekarang sudah mendingan,'' kata salah seorang penjaga parkir di resto cepat saji tersebut.

Dia menilai peningkatan kunjungan pembeli sudah mulai terjadi sejak sebulan terakhir. Pelan-pelan restoran yang berada di pinggir jalan itu mulai kembali didatangi orang. 

Namun, menurut dia, saat ini pembeli lebih banyak memesan makanan menggunakan aplikasi daring, alih-alih datang langsung ke restoran. ''Sekarang ini masih awal-awal puasa. Masih sepi. Nanti pas mau Lebaran, banyak yang buka bersama,'' kata dia.

Peningkatan pembeli juga terjadi pada salah satu kedai kopi ternama asal Amerika yang terdampak aksi boikot produk Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement