Rabu 20 Mar 2024 14:14 WIB

Tak Cuci Muka Malam Hari, Ini Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Wajah

Selain mencuci muka pada malam hari, membersihkan wajah pada pagi hari juga penting.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita membersihkan wajah dari make up (ilustrasi). Membiarkan wajah tidak dibersihkan semalaman sangat tidak dianjurkan oleh pakar kulit.
Foto: Dok. Freepik
Seorang wanita membersihkan wajah dari make up (ilustrasi). Membiarkan wajah tidak dibersihkan semalaman sangat tidak dianjurkan oleh pakar kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang terkadang terlewat untuk membersihkan wajah pada malam hari, entah itu karena alasan malas atau ketiduran. Padahal membersihkan wajah seperti menghilangkan berbagai kosmetik yang dipakai dan mencuci muka dengan sabun merupakan hal penting.

Membiarkan wajah tidak dibersihkan semalaman sangat tidak dianjurkan oleh pakar kulit. "Menurut saya, mencuci muka pada malam hari adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan. Semalaman, kulit kita menjalani fase ‘istirahat dan perbaikan’ dari siklus sel kulit," kata Angela Casey, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat.

Baca Juga

Dikutip dari laman Huffington Post, Senin (18/3/2024), Casey menjelaskan dampak apabila seseorang tidak menghilangkan kotoran, alergen, dan bahan iritan lainnya dari wajah secara menyeluruh pada malam hari. Hal itu dapat mengganggu siklus perbaikan kulit.

Rutinitas pembersihan kulit pada malam hari bisa dilakukan sesuai dengan kebiasaan masing-masing orang. Ada yang cukup mencuci muka dengan sabun saja, dan ada juga yang melakukan beberapa langkah pembersihan ganda. Opsi mana pun yang dilakukan, yang penting adalah membersihkan wajah. 

Selain mencuci muka pada malam hari, membersihkan wajah pada pagi hari juga penting. Keringat yang bercampur dengan minyak alami dan sel kulit mati pada kulit dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Bagi orang yang punya kebiasaan olahraga pagi, Casey juga mengatakan wajib mencuci muka setelah berolahraga.

Untuk orang yang cenderung berkeringat saat tidur pun dianjurkan jangan melewatkan pembersihan wajah pada pagi hari. "Perubahan hormonal tertentu, termasuk kehamilan dan perimenopause, dapat menyebabkan rasa panas dan lebih sering berkeringat," ujar Casey.

Dokter kulit yang berbasis di New York, AS, Helen He, menjelaskan bahwa rutinitas pembersihan juga perlu disesuaikan dengan jenis kulit seseorang. He yang bertugas di Departemen Dermatologi Kimberly dan Eric J Waldman di Mount Sinai itu menjelaskan, pemilik kulit berminyak atau rentan berjerawat perlu kembali mencuci wajah dengan sabun pada pagi hari setelah bangun tidur. 

Itu tetap wajib dilakoni meski di malam harinya sudah membersihkan wajah. "Orang yang cenderung berkeringat dan memproduksi lebih banyak minyak saat tidur di malam hari lebih mungkin memindahkan kotoran dari sarung bantal ke wajah, sehingga akan mendapat manfaat dari membersihkan wajah mereka secara menyeluruh di pagi hari untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menyumbat pori-pori dan menimbulkan breakout," ujar He.

Akan tetapi, untuk pemiliki kulit kering, justru disarankan tak perlu pembersihan wajah berlebihan pada pagi hari. Dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, AS, Elaine Kung, menyebutkan bahwa rutinitas perawatan kulit pagi hari untuk pemilik kulit kering lebih sederhana. 

"Pembersihan yang berlebihan dapat menghilangkan lapisan lipid yang membentuk lapisan luar kulit, sehingga membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi, pengelupasan, dan eksim. Percikan air atau micellar water yang lembut sudah cukup," ujar Kung.

Apabila bepergian ke iklim yang sangat berbeda dari tempat tinggal, seseorang mungkin perlu mengubah rutinitas perawatan kulit. Rutinitas pembersihan wajah yang biasa dilakukan di area lembap tak akan sama dengan tempat dengan iklim sangat kering.

Demikian pula, rutinitas cuci muka pada pagi hari dapat bergantung pada kondisi cuaca. "Pasien yang tinggal di iklim panas dan lembap mungkin mendapat manfaat lebih dari membersihkan wajah di pagi hari, sedangkan mereka yang tinggal di iklim kering dan dingin lebih baik melewatkannya," ucap Kung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement