Rabu 20 Mar 2024 14:46 WIB

JK: PMI Siap Penuhi Kebutuhan Pengungsi Akibat Banjir Demak

PMI akan membantu dan pengaturannya dilakukan bersama bupati Demak.

Warga menyaksikan rumah yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad  (17/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat banjir yang menerjang Kabupaten Demak sejak Rabu (13/3) hingga Ahad   (17/3) karena jebolnya tanggul Sungai Irigasi Jratunseluna serta tanggul Sungai Wulan itu menyebabkan ribuan rumah terendam dan 27.254 KK di 88 desa dari 11 kecamatan terdampak. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga menyaksikan rumah yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Ahad (17/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat banjir yang menerjang Kabupaten Demak sejak Rabu (13/3) hingga Ahad (17/3) karena jebolnya tanggul Sungai Irigasi Jratunseluna serta tanggul Sungai Wulan itu menyebabkan ribuan rumah terendam dan 27.254 KK di 88 desa dari 11 kecamatan terdampak. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengungkapkan siap memenuhi kebutuhan korban banjir Kabupaten Demak, Jawa Tengah di tempat pengungsian.

 

Baca Juga

"Kami data terlebih dahulu, kebutuhan para pengungsi apa saja," ujar Jusuf Kalla didampingi Bupati Demak Eisti'anah dan Wakil Bupati Demak Ali Makhsun beserta Sekda Demak Akhmad Sugiharto usai menyerahkan bantuan secara simbolis di tempat pengungsian di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Rabu (20/3/2024).

 

Nantinya, PMI akan membantu dan pengaturannya dilakukan bersama bupati Demak. Ia menganggap kebutuhan masing-masing pengungsi berbeda karena untuk anak-anak misalnya bisa diberikan nasi bubur. Sedangkan orang dewasa diberi sarung.

 

"Kami juga sudah menyiapkan sarung dalam jumlah ribuan," ujar Jusuf Kalla.

 

Untuk kebutuhan sarana dan prasarana seperti mesin pompa akan dipenuhi dengan mesin pompa yang besar agar bisa digunakan untuk pengeringan genangan banjir. Untuk mencegah kasus bencana banjir terulang, kata dia, maka perlu melakukan perbaikan selokan dan drainase.

 

"Jika membangun rumah, maka selokannya jangan ditutup karena saat hujan air tidak bisa masuk ke selokan," ujar Jusuf Kalla.

 

Di hadapan para pengungsi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu juga memotivasi para pengungsi agar tidak bersedih karena di pengungsian juga ramai. "Tinggal di pengungsian memang tidak menyenangkan karena lebih enak ketika di rumah sendiri. Diterima saja ini sebagai suatu cobaan," ucap Jusuf Kalla.

 

Meskipun tidak terdampak langsung, ia tentu ikut merasakan dan berdoa semoga para pengungsi, terutama anak-anak, diberikan kesehatan. Bupati Demak Eisti'anah menambahkan Pemkab Demak juga berupaya memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi.

"Untuk warga terdampak banjir yang masih bertahan di rumah, tentu kami kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya. Lebih baik ke pengungsian saja agar bisa dipenuhi," ujarnya.

 

Meskipun demikian, Pemkab Demak tetap berupaya menyalurkan bantuan lewat camat untuk diteruskan ke kepala desa. Terkait penanganan banjir, ia juga masih berupaya melakukan penyedotan genangan banjir dengan mesin pompa penyedot. Sedangkan tanggul jebol baik di Sungai Wulan maupun Tanggul Bugel juga dimonitoring terus progresnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement