Sabtu 02 Nov 2024 15:11 WIB

Gaza Lebanon Berkecamuk, Israel Diguncang Skandal Bocornya Dokumen Rahasia Netanyahu

Netanyahu digoyang skandal pembocoran dokumen rahasia

Benjamin Netanyahu digoyang skandal pembocoran dokumen rahasia
Foto: EPA-EFE/JAMES ROSS
Benjamin Netanyahu digoyang skandal pembocoran dokumen rahasia

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-Militer Israel telah memerintahkan sebuah investigasi setelah informasi intelijen rahasia dibocorkan kepada surat kabar Jerman Bild, sementara media Israel telah melaporkan penangkapan orang-orang yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, demikian ungkap Axios.

Pertanyaan besarnya adalah apakah Netanyahu mengetahui atau terlibat dalam pembocoran tersebut.

Baca Juga

Menurut Axios, penangkapan tersebut terjadi di tengah-tengah apa yang mungkin merupakan skandal terbesar dalam pemerintahan Israel sejak dimulainya perang di Gaza.

Skandal ini kemungkinan akan memperdalam ketidakpercayaan dan ketegangan antara Netanyahu, militer, dan badan intelijen.

Bagaimana ceritanya?

Pada Jumat (1//10/2024) malam, Channel 13 Israel mengungkapkan sebuah kasus keamanan yang melibatkan pegawai di kantor Netanyahu yang membocorkan dokumen dan berkas-berkas yang terkait dengan institusi keamanan dan politik, setelah Pengadilan Magistrate Rishon LeZion mengizinkan pencabutan larangan atas beberapa rincian kasus tersebut, yang berkaitan dengan manajemen perang di Gaza.

Netanyahu menuduh sensor militer menunda pencabutan larangan tersebut untuk mendiskreditkan reputasi dan citra kantornya dan para pembantunya.

Menurut koresponden Aljazeera Net, Mohammed Watad, sensor militer masih melarang publikasi semua rincian kasus tersebut, yang telah digambarkan oleh media Israel sebagai sebuah skandal, karena mereka sedang menyelidiki pembocoran dokumen-dokumen rahasia kepada media asing, termasuk sebuah koran Jerman dan Inggris.

Rincian awal menunjukkan bahwa dokumen tersebut - yang mungkin sangat rahasia atau sengaja dibuat dan dibocorkan oleh staf yang dekat dengan Netanyahu - berisi informasi yang mengklaim bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tidak tertarik untuk menghentikan perang dan menggunakan keluarga tahanan Israel untuk menekan pemerintah Netanyahu agar menerima kesepakatan pertukaran tahanan.

Peristiwa yang sangat penting

Sementara itu, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa investigasi tersebut berpusat pada pengungkapan informasi sensitif yang membahayakan sumber-sumbernya dan dapat membahayakan upaya untuk mencapai tujuan perang di Gaza.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa meskipun kantor Netanyahu membantah penangkapan salah satu pegawainya, foto-foto yang diedarkan oleh media menunjukkan bahwa tersangka utama dalam kasus ini berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan pemerintah dan kunjungan ke unit-unit militer rahasia bersama Netanyahu.

Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa beberapa rincian kasus tersebut didasarkan pada dokumen yang diperoleh tentara di Gaza.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement