REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta menggelar program hapus tato di Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (20/3/2024). Program ini mendapatkan antusisme yang tinggi dari masyarakat hingga melebihi kuota.
Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar senang melihat antusiasme masyarakat untuk ikut dalam program hapus tato BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Ia menilai program ini sangat baik karena menyediakan program bagi mereka yang ingin hijrah. Pasalnya, selama ini orang bertato masih dipandang buruk oleh lingkungan masyarakat padahal saat ini tato menjadi ajang modis.
"Mudah-mudahan program ini benar-benar bermanfaat buat mereka dan betul-betul hijrah. Bukan hanya tatonya yang dihapus tapi hatinya lebih baik lagi untuk beribadah," ujar Anwar saat ditemui di sela-sela acara hapus tato.
Anwar mengungkapkan pengalamannya bertemu dengan seseorang yang sedang beribadah selalu mengenakan lengan panjang. Ketika ditanyakan karena tubuhnya penuh tato sehingga tidak percaya diri beribadah dengan lengan pendek. Dengan pengalaman tersebut, Anwar berharap mereka lebih percaya diri dalam beribadah setelah menghapus tatonya.
Wakil Ketua BAZIS IV Provinsi DKI Jakarta, M Nasir Tajang menjelaskan hapus tato kali ini merupakan program tahun keempat yang diadaka BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Program ini terus diadakan karena antusiasme masyarakat yang tinggi.
Sedangkan pada ramadhan 2024, BAZIS Provinsi DKI Jakarta menargetkan 600 peserta dengan mekanisme pendaftaran di masing-masing wilayah. Tetapi BAZIS Provinsi DKI Jakarta tetap melayani hapus tato meski pada waktu acara peserta melebihi kuota.
"Melihat antusiasme kami melaksanakan kegiatan reguler, bahkan di pasar tradisional bekerjasama dengan PD Jaya melaksanakan hapus tato," kata Nasir.
Nasir mengungkapkan hapus tato merupakan kebutuhan masyarakat di DKI Jakarta terutama bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka dari itu, tutur Nasir, BAZIS Provinsi DKI Jakarta merasa bertanggung jawab memfasilitasi kebutuhan mereka.
Nasir mengatakan program ini sangat membantu masyarakat karena gratis. Sedangkan jika menghapus secara mandiri membutuhkan biaya yang mahal.
"Berharap masyarakat bisa menjadi bagian penting mendakwahkan ini bahwa ada BAZIS siap membantu masyarakat menghilangkan tato," tuturnya.
Salah satu peserta hapus tato, Sarah senang dengan program ini. Sebab ia tak perlu mengeluarkan biaya untuk menghapus tatonya. Ia menyadari membutuhkan biaya besar apabila menghapus sendiri.
Bagi Sarah menghapus tato bersama BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah yang kedua kalinya. Proses penghapusan tatonya cukup lama karena tatonya yang panjang. Sarah yang menggunakan tato sejak 2016 beralasan mengikuti program ini karena ingin menjadi lebih baik.
"Program ini sangat membantu. Kan hapus tato mahal ya. Kalau ada program ini sangat membantu buat kita yang ingin hijrah," kata Sarah.