REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pemkab Majalengka berupaya untuk menambah luas lahan jagung di wilayah mereka. Untuk itu, para petani didorong agar mau menanam komoditas tersebut. Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, saat ini total luas lahan jagung di Kabupaten Majalengka mencapai sekitar 15 ribu hektare.
Lahan jagung itu tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Majalengka. Untuk lahan terluas terdapat di Kecamatan Bantarujeg, yang mencapai sekitar 2 ribu hektare. ‘’Pemkab Majalengka fokus menambah luas lahan jagung,’’ ujar Dedi, Kamis (21/3/2024).
Penambahan luas lahan jagung itu terutama diupayakan di wilayah utara Kabupaten Majalengka. Selama ini, para petani di wilayah tersebut lebih menyukai menanam padi. Menurut Dedi, saat ini telah dikembangkan jagung varietas hibrida. Varietas tersebut tahan terhadap penyakit bulai.
Selain adanya varietas yang tahan penyakit, jagung juga memiliki pangsa pasar yang luas. Tak hanya dijual untuk dikonsumsi masyarakat, jagung juga bisa diolah menjadi pakan ternak. Dedi mengatakan, bertambahnya lahan jagung akan menambah produksi komoditas itu di Kabupaten Majalengka. Selama ini, jagung menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi sehingga suplai dan stoknya harus dijaga.
Sementara itu, Camat Bantarujeg, Agus Heriyanto mengatakan, wilayah yang dipimpinnya selama ini merupakan sentra jagung di Kabupaten Majalengka. ‘’Warga di 13 desa di Kecamatan Bantarujeg rata-rata profesinya jadi petani jagung,’’ kata Agus.
Menurut Agus, pembangunan bidang pertanian menjadi prioritas di Kecamatan Bantarujeg. Termasuk pengembangan budidaya tanaman jagung.