REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) saat ini belum bisa memastikan berkaitan dengan diskon tarif tol pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2024. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, saat ini masih membahas rencana tersebut.
"Untuk rencana potongan tarif tol sampai saat ini Jasa Marga masih mendiskusikannya," kata Lisye, Kamis (21/3/2024).
Dia menjelaskan, pembahasan masih dilakukan bersama dengan pihak terkait. Khususnya dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia serta juga badan usaha jalan tol lainnya untuk dapat mengevaluasi rencana tersebut.
Lisye menegaskan, pada dasarnya potongan tarif tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memecah kepadatan trafik kendaraan. "Ini untuk mendistribusikan lalu lintas supaya tidak menumpuk di waktu puncak. Supaya apa yang kami prediksikan tidak melebihi prediksi" ujar Lisye.
Dengan adanya diskon tarif tol, Lisye memastikan semua antisipasi rencana rekayasa lalu lintas dapat tetap dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan denan memastikan kapasitas jalan tetap bisa menampung lonjakan trafik kendaraan.
"Jadi sampai saat ini masih kami diskusikan. Apabila kita berkaca dari periode sebelumnya tentunya ini cukup berhasil ya efektif untuk bisa mendistribusikan lalu lintas tidak menumpuk di satu waktu tertentu yang menjadi prediksi waktu favorit dan juga waktu puncak," jelas Lisye.
Jasa Marga memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 6 April 2024. Pada periode tersebut diproyeksikan lalu lintasnya mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama atau naik hingga 66,8 persen terhadap lalu lintas normal.
Sementara itu, Jasa Marga memproyeksikan puncak arus balik akan terjadi pada 15 April 2024. Pada periode tersebut diproyeksikan lalu lintas akan mencapai 300 ribu kendaraan atau naik hingga 131 persen dibandingkan kondisi normal.