Jumat 22 Mar 2024 17:19 WIB

Mentan Optimistis Pompanisasi Mitigasi Penurunan Produksi Padi Akibat El Nino

Dengan pompanisasi, peningkatan tanam bisa dilakukan.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Rabu, (20/12/2023).
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Rabu, (20/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini pompanisasi efektif dalam peningkatan produksi komoditas pangan khususnya padi. Saat meninjau area pompanisasi di Kabupaten Grobogan, Amran mengatakan langkah ini dilakukan untuk memitigasi dampak El Nino terhadap penurunan produksi berbagai komoditas pangan khususnya padi.

"Target kita adalah pompanisasi, yang dulunya tanam satu kali bisa menjadi dua kali, dua kali bisa menjadi tiga kali. Air ini kita sedot menggunakan pompa, ini kami lakukan khususnya untuk memitigasi resiko dampak El Nino yang ditimbulkan," kata Amran dikutip dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Amran pun mendorong percepatan tanam melalui penerapan pompanisasi. Sistem pengairan ini dapat memberi jaminan ketersediaan air sehingga petani leluasa menanam di segala musim. 

Termasuk Jawa Tengah, sebagai salah satu wilayah sentra padi di Indonesia seluas kurang lebih 300 ribu hektare lahan tadah hujan yang penanamannya dapat dimaksimalkan melalui penerapan pompanisasi. Untuk merealisasikan program ini, Amran mengatakan ada anggaran biaya tambahan (ABT) untuk pertanian yang salah satu fokusnya akan digunakan untuk pengadaan ribuan unit pompa.