Sabtu 23 Mar 2024 23:49 WIB

Keuskupan Agung Dorong Dialog untuk Penyelesaian Kekerasan di Papua

Keuskupan berharap ada investigasi menyeluruh terkait kekerasan di Papua

Uskup Keuskupan Agung Jakarta Uskup Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) berjalan untuk memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Pada Natal 2021 ini mengambil tema Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Uskup Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) berjalan untuk memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (25/12/2021). Pada Natal 2021 ini mengambil tema Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mendorong ada upaya dialog damai sebagai jalan paling bermartabat untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan yang terjadi di wilayah Papua.

"Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam membangun perdamaian di Aceh, kiranya memungkinkan juga untuk menjalankan proses yang sama di tanah Papua," kata Sekretaris Jenderal KAJ Romo Adi Prasojo dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Adi menyebutkan dorongan tersebut menyikapi video yang tersebar luas di masyarakat (viral) tentang penyiksaan warga sipil Papua oleh terduga oknum aparat TNI.

Dia pun mengutuk keras terjadinya penyiksaan dalam video viral tersebut.

Pasalnya, lanjut dia, penyiksaan itu jauh dari berbagai nilai moral dan ajaran cinta kasih dalam agama, melanggar prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, serta merendahkan harkat dan martabat manusia Indonesia yang dilindungi oleh konstitusi.

Dengan kejadian tersebut, ia menilai perdamaian dan rasa aman di sebagian wilayah Papua semakin jauh dari harapan. Pembangunan dan kesejahteraan tiap warga negara seperti cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia, kata dia, juga akan terhambat ketika wilayah yang damai belum terwujud.

Oleh karena itu, Adi turut berharap adanya upaya investigasi yang menyeluruh agar keadilan korban dan keluarga korban terpenuhi, serta terselenggara proses hukum yang adil dan transparan kepada para terduga pelaku.

"Kami meminta kepada semua kalangan untuk menahan diri menunggu hasil proses investigasi yang sedang berjalan," ucap dia.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong dilakukan pengusutan atas dugaan penyiksaan warga sipil di Papua oleh oknum anggota TNI dari video viral.

“Saya meminta agar video yang viral segera ditelusuri faktanya. Tentu, besar harapan prajurit kita tidak terlibat dalam tindakan biadab tersebut, namun apabila terbukti benar, oknum terkait harus ditindak dengan tegas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegas Plt. Deputi V KSP Rumadi Ahmad dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (22/3).

Rumadi mengatakan pemerintah memiliki komitmen yang luar biasa terhadap percepatan pembangunan Papua, baik dari segi regulasi maupun anggaran.

Sementara itu, pihak TNI sendiri tengah menyelidiki video viral tersebut. Tayangan itu menampilkan aksi sejumlah pria, salah satunya diduga prajurit, bergantian memukuli dan menganiaya seorang pria yang dalam keadaan terikat dan luka-luka berdiri di dalam drum.

"(Penganiayaan itu) diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI, dan TNI saat ini sedang melakukan penyelidikan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement